Jakarta, Banyak orangtua
moderen saat ini mulai memberikan pendidikan seks atau memasukkan ke sekolah
yang memberikan kurikulum pendidikan seks pada anak. Ada beberapa anjuran dan
pantangan yang sebaiknya diperhatikan orangtua saat memberi atau menyikapi
pendidikan seks. Apa saja?
Pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran dan pemberian informasi tentang masalah seksual. Salah satu informasi yang diberikan adalah pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika, komitmen agar tidak terjadi 'penyalahgunaan' organ seksual tersebut.
Menurut psikolog Sani B Hirawan, MPsi dalam tulisan detikHealth, pendidikan seks sebaiknya dimulai sejak dini hingga seseorang menikah. "Bagusnya pendidikan seks ini diberikan jika sudah terbangun dialog dua arah antara orangtua dengan anak, yaitu sekitar usia 2-3 tahun," jelas psikolog Sani.
Berikut beberapa anjuran dan pantangan yang dapat dilakukan orangtua untuk menyikapi pendidikan seks anak yang diberikan di sekolah, seperti dilansirAbout.com, Senin (27/8/2012):
Anjuran
Pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran dan pemberian informasi tentang masalah seksual. Salah satu informasi yang diberikan adalah pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika, komitmen agar tidak terjadi 'penyalahgunaan' organ seksual tersebut.
Menurut psikolog Sani B Hirawan, MPsi dalam tulisan detikHealth, pendidikan seks sebaiknya dimulai sejak dini hingga seseorang menikah. "Bagusnya pendidikan seks ini diberikan jika sudah terbangun dialog dua arah antara orangtua dengan anak, yaitu sekitar usia 2-3 tahun," jelas psikolog Sani.
Berikut beberapa anjuran dan pantangan yang dapat dilakukan orangtua untuk menyikapi pendidikan seks anak yang diberikan di sekolah, seperti dilansirAbout.com, Senin (27/8/2012):
Anjuran
§ Biarkan anak
mendapatkan pendidikan seks di sekolah. Anda mungkin tidak setuju dengan
beberapa yang diajarkan, tetapi pendidikan tersebut dapat dijadikan sebagai titik
awal.
§ Usahakan komunikasi
terbuka dengan anak
§ Tanyakan tentang
kurikulum pendidikan seks di sekolah
§ Berhubungan baik
dengan guru pendidikan seks tapi tidak mendiktenya.
Pantangan
§ Jangan terlalu cerewet
dan membuat anak malu dengan pendidikan seks yang ia dapat di sekolah
§ Jangan berpikir bahwa
pendidikan seks yang anak dapat di sekolah sudah cukup. Anak-anak zaman
sekarang dibombardir dengan banyak akses pornografi baik dari media atau
teman-temannya. Jadi tetap dampingi anak dengan baik.
§ Jangan memaksakan
pendapat Anda tentang pendidikan seks pada anak. Masalah seksualitas memiliki
beberapa area abu-abu dan setiap generasi memiliki pendapat sendiri. Hormati
pendapat anak Anda.
Prikolog Sani menjelaskan pendidikan seks saat usia anak-anak dimulai dengan penyebutan alat kelamin yang benar, lalu dilanjutkan dengan fungsinya untuk apa. Jika anak sudah mengerti ajarkan bagaimana cara merawat dan memelihara alat kelamin.
Saat berusia remaja, maka pendidikan seks yang diberikan adalah untuk mengetahui bagaimana anak memahami tentang pubertas misalnya tentang mimpi basah, tumbuhnya jakun atau menstruasi untuk anak perempuan.
Saat berusia pranikah, baru pendidikan seks yang diberikan berisi tentang bagaimana melakukan hubungan seks yang sehat. Sedangkan untuk orang yang sudah menikah, maka pendidikan seks yang diberikan adalah bagaimana agar hubungan seks tetap berkualitas.
(mer/ir) Merry Wahyuningsih - detikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar