Selasa, 14 April 2020

Tantangan Pembelajaran di Era Revolusi Industri 4.0

Perubahan dunia teknologi saat ini sangat pesat dan merubah gaya hidup manusia, tak  terkecuali di bidang pendidikan. Perubahan pendidikan yang dilakukan tidak hanya sekedar cara mengajar, tetapi sampai hal yang mendasar, yakni perubahan cara pandang terhadap konsep pendidikan itu sendiri. Pendidikan sekarang ini harus mempersiapkan siswa untuk pekerjaan dengan teknologi yang belum ada dan menyelesaikan masalah yang mungkin belum diketahui saat ini tapi yang akan mereka hadapi akan datang.
Pendidikan memiliki peran penting dalam mempersiapkan siswa agar mampu berpikir kritis, kreaktif serta inovatif ketika menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk bisa mempersiapkan siswa menghadapi era revolusi industri 4.0 sebagai tanda memasuki Abad 21. Era revolusi industri 4.0 akan terjadi perubahan besar di segala bidang, maka siswa harus memiliki ketrampilan atau kecakapan untuk mengisi abad 21 yang sesuai era revolusi industri 4.0. Maka diperlukan perubahan dalam pembelajaran untuk mencapai ketrampilan yaitu : kualitas karakter, literasi dan kompetensi. Kualitas karakter peserta didik untuk mampu menghadapi perubahan yang akan terjadi. Kualitas karakter ini sudah tertuang dalam pembelajaran kurikulum 2013. Karakter pembelajaran kurikulum 2013 mengarahkan peserta didik untuk memahami potensi, minat dan bakatnya untuk bisa mengembangkan karir di lingkup pendidikan maupun di masyarakat. Kurikulum 2013 mempersiapak kualitas karakter yang menjadi tuntutan abad 21 yaitu, iman dan taqwa, cinta tanah air, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, kepemimpinan, kesadaran sosial dan budaya, serta bertanggungjawab dalam setiap langkah dan tindakan yang dilakukan. Kemampuan literasi peserta didik dalam menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari. Literasi peserta didik bersama guru memperdalam wawasan serta penguasaan materi, sehingga peserta didik mandiri tidak bergantung dengan guru. Literasi dikembangkan di antaranya, yaitu literasi baca tulis, berhitung, literasi sains, literasi teknologi informasi dan komunikasi, literasi keuangan, literasi budaya dan kewarganegaraan. Kompetensi kecakapan abad 21, yaitu kompetensi peserta didik untuk menghadapi tantangan yang kompleks di antaranya: cara berpikir, berkreasi, berinovasi, kritis, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan belajar pro-aktif. Cara bekerja yaitu dalam berkomunikasi, berkolaborasi, bekerja dalam tim. Cara hidup sebagai bagian dari masyarakat. Ketrampilan abad 21 akan berkembang jika didukung dengan teknologi informasi, jaringan digital, dan literasi. Kualitas karakter, kompetensi dan literasi ini bisa terlaksana dengan menerapkan kurikulum 2013, kurikulum muatan lokal, atau kurikulum inklusif yang diterapkan di sekolah melalui proses pembelajaran Abad 21. Didukung dengan sumber belajar berupa buku yang berbentuk teks dan digital, serta proses penilaian melalui penilaian kelas, penilaian sekolah, dan ujian akhir nasional.
Pendidik harus menyesuaikan dengan tuntutan kecakapan abad 21, menguasai dan mengelaborasi dalam proses pembelajaran yang dikembangkan. Dalam proses pembelajaran guru tidak lagi menjadi satu satunya sumber belajar tetapi harus mampu menjadi : fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, dan teman belajar bagi peserta didik.Guru memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada peserta didik untuk mengalami peristiwa belajar.



Tambahkan komentar kamu!

Tidak ada komentar: