Selasa, 14 April 2020

Membentuk Karakter dengan belajar Matematika.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehatd, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan karakter sebagai implementasi dari Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Setiap mata pelajaran bisa mengembangkan pendidikan karakter tidak terkecuali Mata Pelajaran Matematika. Dalam kompetensi sikap sosial mata pelajaran matematika karakter yang dikembangkan diantaranya: jujur, disiplin, santun, peduli ( gotong royong, kerja sama, toleransi, damai),  bertanggung jawab responsif dan proaktif. Karakter jujur, dalam matematika berlaku secara global yang berdasarkan pengamatan yang mungkin dilakukan secara bertahap dan harus bisa dibuktikan. Pembuktian ini membentuk karakter jujur karena orang lain bisa membuktikan dari antara perkataan dan tindakan. Karakter disiplin, dalam mempelajari matematika ada aturan atau konsep yang harus dilalui yang telah disepkati. Aturan-aturan ini bila dilanggar menimbulkan kesalahan hasil pengerjaan.   Sebagai contoh: aturan dalam urutan pengoperasian antara perkalian dan penjumlahan dan lain sebagainya. Karakter santun, matematika merupakan bahasa komunikasi. Penyampaian matematika harus bisa dipahami orang lain. Penyampaian secara lisan maupun tertulis dalam matematika ada aturan atau simbol simbol yang sudah pasti. Karakter kerja keras, dalam mempelajari matematika dibutuhkan ketelitian, tekun dan pantang menyerah. Sering terjadi dalam mengerjakan soal matematika tidak langsung mendapatkan hasil benar. Pengerjaan yang urut, teliti dan tidah mudah menyerah terus berupaya sampai menghasilkan hasil pengerjaan yang benar. Karakter kreatif, seseorang yang senang belajar matematika akan menjadi orang yang kreatif. Dalam penyelesaian soal matematika ada yang didapat dengan cara pendek tapi tidak sedikit yang harus memakai cara panjang. Didalam matematika banyak rumus rumus yang harus kreatif dalam penggunaannya sebagai contoh: ada tiga rumus luas segitiga yang harus dikuasai siswa setingkat SLTA dengan penggunaan yang berbeda. Karakter tanggung jawab, kebiasaan karakter disiplin membentuk siswa yang mempelajari matematika menjadi orang yang bertangungjawab atas kewajibannya yang seharusnya dilakukan. Sebagai contoh: tanggung jawab atas kewajiban mengerjakan pekerjaan rumah, mengerjakan tugas tak struktrur maupun terstruktur, dan tanggung jawab mengerjakan soal saat ujian. Karakter mandiri, saat mempelajari matematika sering menghadapi tantangan permasalahan yang harus dicari penyelesaiannya. Untuk itu seorang siswa harus memiliki sikap mandiri dalam mencari penyelesaian. Sesuai dengan karakter jujur yang mendukung karakter mandiri tidak bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan soal matematika. Apalagi pada saat mengerjakan soal ujian  harus benar-benar mandiri. Karakter rasa ingin tahu, semakin banyak mempelajari matematika akan membuat semakin memiliki rasa ingin tahu yang besar. Ilmu matematika memiliki keterkaitan dengan bidang ilmu lainnya. Banyak permasalahan kehidupan sehari hari yang bisa dipecahkan dengan matematika.  Karakter rasa ingin tahu mendorong untuk mempelajari lebih banyak lagi, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Mampu menghubungkan keterkaitan, persamaan maupun perbedaan saat menemukan suatu masalah sehingga bisa mendapatkan penyelesaian yang baik.
Penanaman karakter melalui mata pelajaran matematika dengan pembelajaran di kelas yang dilakukan secara konsisten dengan membiasakan berperilaku berkarakter.




Tambahkan komentar kamu!

Tidak ada komentar: