Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menegaskan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehatd,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Pendidikan
karakter sebagai implementasi dari Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Pendidikan Nasional dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata
pelajaran. Setiap mata pelajaran bisa mengembangkan pendidikan karakter tidak
terkecuali Mata Pelajaran Matematika. Dalam kompetensi sikap sosial mata
pelajaran matematika karakter yang dikembangkan diantaranya: jujur, disiplin,
santun, peduli ( gotong royong, kerja sama, toleransi, damai), bertanggung jawab responsif dan proaktif.
Karakter jujur, dalam matematika berlaku secara global yang berdasarkan
pengamatan yang mungkin dilakukan secara bertahap dan harus bisa dibuktikan.
Pembuktian ini membentuk karakter jujur karena orang lain bisa membuktikan dari
antara perkataan dan tindakan. Karakter disiplin, dalam mempelajari matematika ada
aturan atau konsep yang harus dilalui yang telah disepkati. Aturan-aturan ini
bila dilanggar menimbulkan kesalahan hasil pengerjaan. Sebagai contoh: aturan dalam urutan
pengoperasian antara perkalian dan penjumlahan dan lain sebagainya. Karakter
santun, matematika merupakan bahasa komunikasi. Penyampaian matematika harus
bisa dipahami orang lain. Penyampaian secara lisan maupun tertulis dalam
matematika ada aturan atau simbol simbol yang sudah pasti. Karakter kerja
keras, dalam mempelajari matematika dibutuhkan ketelitian, tekun dan pantang
menyerah. Sering terjadi dalam mengerjakan soal matematika tidak langsung
mendapatkan hasil benar. Pengerjaan yang urut, teliti dan tidah mudah menyerah
terus berupaya sampai menghasilkan hasil pengerjaan yang benar. Karakter
kreatif, seseorang yang senang belajar matematika akan menjadi orang yang
kreatif. Dalam penyelesaian soal matematika ada yang didapat dengan cara pendek
tapi tidak sedikit yang harus memakai cara panjang. Didalam matematika banyak
rumus rumus yang harus kreatif dalam penggunaannya sebagai contoh: ada tiga
rumus luas segitiga yang harus dikuasai siswa setingkat SLTA dengan penggunaan
yang berbeda. Karakter tanggung jawab, kebiasaan karakter disiplin membentuk
siswa yang mempelajari matematika menjadi orang yang bertangungjawab atas
kewajibannya yang seharusnya dilakukan. Sebagai contoh: tanggung jawab atas
kewajiban mengerjakan pekerjaan rumah, mengerjakan tugas tak struktrur maupun
terstruktur, dan tanggung jawab mengerjakan soal saat ujian. Karakter mandiri, saat
mempelajari matematika sering menghadapi tantangan permasalahan yang harus
dicari penyelesaiannya. Untuk itu seorang siswa harus memiliki sikap mandiri
dalam mencari penyelesaian. Sesuai dengan karakter jujur yang mendukung
karakter mandiri tidak bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan soal
matematika. Apalagi pada saat mengerjakan soal ujian harus benar-benar mandiri. Karakter rasa ingin
tahu, semakin banyak mempelajari matematika akan membuat semakin memiliki rasa
ingin tahu yang besar. Ilmu matematika memiliki keterkaitan dengan bidang ilmu
lainnya. Banyak permasalahan kehidupan sehari hari yang bisa dipecahkan dengan
matematika. Karakter rasa ingin tahu
mendorong untuk mempelajari lebih banyak lagi, sehingga menambah wawasan ilmu
pengetahuan yang lebih luas. Mampu menghubungkan keterkaitan, persamaan maupun
perbedaan saat menemukan suatu masalah sehingga bisa mendapatkan penyelesaian
yang baik.
Penanaman
karakter melalui mata pelajaran matematika dengan pembelajaran di kelas yang
dilakukan secara konsisten dengan membiasakan berperilaku berkarakter.
Tambahkan komentar kamu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar