Sabtu, 27 April 2013

Waspadai 11 Kanker yang Sering Mengancam Anak


Jakarta, Salah satu faktor risiko seseorang terkena kanker adalah pertambahan usia. Namun kanker juga dapat menyerang generasi muda. National Cancer Institute AS pun melaporkan 68.400 remaja dan orang dewasa muda yang berusia 15-39 tahun terdiagnosis kanker pada tahun 2009.

Ironisnya, tingkat insidensi kanker pada kelompok usia ini meningkat secara dramatis tapi sayangnya tingkat keberlangsungan hidup generasi muda pengidap kanker tidak meningkat dalam kurun waktu 30 tahun. Sebagian besar karena diagnosis yang terlambat atau rendahnya pemahaman terhadap biologi dan etiologi kanker pada populasi ini.

Untuk itu, sebagai bentuk pencegahan dan deteksi ini, setiap orang perlu tahu 11 jenis kanker yang paling sering ditemui pada anak seperti halnya dikutip dari Emaxhealth, Jumat (26/4/2013) berikut ini.

1. Kanker otak dan tumor pada sistem saraf pusat
Kanker otak dan kanker saraf tulang belakang sendiri merupakan jenis kanker ketiga yang paling banyak ditemukan pada anak-anak setelah leukemia dan limfoma. Penyebab kedua kanker ini sendiri masih belum diketahui.

Gejalanya bisa berbeda dari satu pasien ke pasien yang lain. Namun gejala yang paling sering ditemukan pada pasien tumor otak diantaranya sakit kepala di pagi hari atau sakit kepala yang tak kunjung pergi setelah muntah-muntah; sering mual dan muntah-muntah; gangguan penglihatan, pendengaran dan bicara; kehilangan keseimbangan dan kesulitan berjalan; rasa kantuk yang tak biasa atau perubahan kadar aktivitas; perubahan kepribadian atau perilaku yang tak wajar; kejang-kejang; dan peningkatan ukuran kepala (pada bayi).

Sedangkan gejala tumor saraf tulang belakang antara lain nyeri punggung atau nyeri yang menyebar dari punggung dan menjalar ke lengan atau kaki; perubahan kebiasaan buang air besar atau sulit buang air kecil; kaki lemas; dan sulit berjalan.

2. Kanker payudara
Sayangnya, menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer, wanita berusia 30 tahun ke bawah yang didiagnosis dengan kanker payudara mempunyai prognosis untuk bertahan hidup yang lebih rendah ketimbang wanita yang lebih tua. Alasannya, wanita yang lebih muda cenderung terserang kanker payudara yang lebih agresif daripada wanita yang lebih tua.

3. Kanker serviks
Kanker yang menyerang jaringan serviks atau organ yang menghubungkan antara rahim dengan vagina ini biasanya berkembang secara lambat dan tak memunculkan gejala tertentu namun dapat ditemukan tes Pap rutin.

Biasanya kanker serviks ini disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) dan sebagian besar menyebar lewat kontak seksual. Itulah mengapa wanita yang telah aktif secara seksual sejak muda dan mempunyai banyak pasangan seksual berisiko tinggi terkena infeksi HPV sekaligus kanker serviks.

Kebiasaan merokok dan paparan terhadap asap rokok (perokok pasif) juga dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Diantara wanita yang terinfeksi dengan HPV, dysplasia (kondisi pra-kanker) dan kanker invasif terjadi 2-3 kali lebih sering pada perokok dan mantan perokok.

4. Kanker kolorektal atau kanker anus
Memiliki keluarga inti dengan riwayat kanker kolorektal dapat melipatgandakan risiko seseorang untuk terserang penyakit serupa. Riwayat penyakit peradangan usus juga dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Faktor risiko yang dapat dicegah dari kanker ini diantaranya merokok, konsumsi alkohol berlebihan dan obesitas.

5. Germ cells tumor, termasuk kanker testis
Germ cells adalah sel-sel di dalam tubuh yang berkembang menjadi sperma dan sel telur. Mayoritas sel-sel ini ditemukan di dalam ovarium atau testis namun terkadang sel ini juga bisa tertinggal di bagian tubuh lain ketika janin berkembang di dalam rahim seperti di dada, otak atau bagian belakang perut (kanker retroperitoneal).

Germ cells tumor yang paling banyak ditemukan adalah teratoma atau seminoma pada testis pria. Wanita juga dapat mengidap germ cells tumor di ovarium namun sebagian besar bersifat jinak dan hanya 1-2 persen yang benar-benar kanker.

Kanker testis sendiri paling sering dialami pria muda atau paruh baya. Faktor risikonya antara lain undescended testicle (testis tidak turun), pertumbuhan testis yang abnormal, memiliki riwayat kanker testis sendiri atau riwayat keluarga, dan berkulit putih.

6. Leukemia
Jenis leukemia yang paling sering ditemukan pada anak-anak yaitu Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL). Faktor risiko untuk ALL diantaranya terpapar sinar X sebelum lahir, terpapar radiasi, riwayat kemoterapi, perubahan genetik tertentu dan gangguan genetik tertentu seperti Down Syndrome.

Jika terjadi gejala mencurigakan pada anak, segera kunjungi dokter karena ALL akan memburuk dengan cepat jika tak kunjung ditangani.

7. Kanker hati
Kanker ini sebenarnya jarang dialami anak-anak dan remaja. Kalaupun iya, bisa jadi itu hepatoblastoma (tidak menyebar di luar hati dan biasanya terjadi pada anak berusia tiga tahun ke bawah) dan hepatocellular carcinoma (kanker hati yang lebih umum pada anak di atas tiga tahun dan remaja). Gejalanya seperti benjolan yang tak terasa sakit di perut, pembengkakan atau nyeri perut, penurunan berat badan yang tak wajar, kehilangan selera makan serta mual dan muntah.

8. Limfoma
Limfoma merupakan kanker yang menyerang kelenjar getah bening, timus, limpa, amandel, kelenjar gondok dan sumsum tulang. Terdapat dua jenis limfoma yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin (NHL). Limfoma sendiri tercatat sebagai jenis kanker terbanyak kedua yang menyerang anak-anak.

Biasanya gejala awal limfoma Hodgkin adalah pembesaran kelenjar getah bening yang tak terasa nyeri di leher, di atas tulang selangka, di bawah ketiak atau pangkal paha. Sedangkan untuk NHL, gejalanya antara lain susah bernafas, mengi, batuk-batuk, nafas yang mengelurkan suara bernada tinggi, pembengkakan kepala, leher atau tubuh bagian atas, susah menelan makanan, penurunan berat badan yang tak wajar dan berkeringat di malam hari.

9. Melanoma
Meski paling banyak terjadi pada orang dewasa, terkadang kanker ini juga ditemukan pada anak-anak dan remaja berusia antara 10-19 tahun. Faktor risikonya antara lain berkulit putih, terpapar cahaya matahari atau penggunaan tanning bed, mempunya sejumlah tahi lalat atau keluarga memiliki riwayat melanoma.

Cara terbaik untuk mencegah melanoma adalah melindungi kulit dari radiasi UV dengan memakai tabir surya, tidak berada di bawah sinar matahari dalam waktu lama, dan mengenakan baju pelindung ketika keluar ruangan.

10. Sarkoma
Sarkoma berkontribusi sebagai kanker yang menyerang anak-anak sebesar 15 persen. Sarkoma dapat menyerang bagian tubuh manapun namun yang paling sering terkena kanker ini adalah kaki dan tangan karena sebagian besar jaringan ikat tubuh terletak di dalam keduanya.

Secara garis besar ada lima sub-kanker sarkoma yang biasa menyerang anak-anak dan orang dewasa muda yaitu kanker tulang, sarkoma Ewing, rhabdomyosarcoma, sarkoma jaringan lunak dan sarkoma rahim.

11. Kanker tiroid
Kanker tiroid kebanyakan terjadi pada wanita berusia antara 25-65 tahun. Orang yang sering terpapar radiasi pada kepala dan lehernya ketika masih kecil berisiko tinggi terkena kanker ini. Penduduk benua Asia juga dikatakan paling tinggi risikonya terkena kanker tiroid.

Gejala yang paling umum diantaranya benjolan di leher, susah bernafas, sulit menelan makanan atau suara serak.
sumber: Rahma Lillahi Sativa - detikHealth

Tidak ada komentar: