WASHINGTON, KOMPAS.com - September 2012 tercatat sebagai bulan terpanas. Hasil pengukuran National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menyatakan bahwa suhu rata-rata global pada bulan tersebut adalah 60,2 derajat Fahrenheit atau 15,67 derajat Celsius.
Satu hal menarik, ini ketiga kalinya sejak tahun 2000 bulan September memecahkan rekor. Sebelumnya, bulan terpanas juga terjadi pada September 2003 dan 2005. NOAA menyatakan, rekor suhu terpanas pun pernah terjadi pada September tahun 1880.
Kepala bagian pemantauan iklim dari NOAA, Deke Arndt, mengatakan bahwa sangat berharga untuk menyelidiki mengapa September identik dengan rekor suhu terpanas. Penelitian diharapkan bisa mengungkap faktor penyebabnya.
Andrew Weaver, pakar iklim dari University of California mengatakan, kemungkinan penyebab September selalu menjadi bulan terpanas adalah pemanjangan musim panas di belahan utara Bumi sebagai akibat dari ulah manusia serta terus menipisnya es di laut Arktik yang membantu mendinginkan Bumi.
Di belahan bumi utara, faktor yang menyebabkan lamanya musim panas kemungkinan adalah La Nina, kebalikan dari El Nino yang menyebabkan suhu menurun. Kemungkinan penyebab lain adalah pemanasan di Arktik yang berdampak pada rekor pencairan es tertinggi beberapa waktu lalu.
Weaver meyakini, suhu terpanas diakibatkan oleh ulah manusia. Secara umum, bulan September 2012 menjadi bulan terpanas ke 16 sejak tahun 2000. Di ekstrem lain, rekor bulan terdingin pernah terjadi pada Desember 1916.
Weaver seperti dikutip AP, Senin (15/10/2012), mengatakan, "Apa yang terlihat kali ini persis seperti apa yang diprediksikan oleh para pakar iklim sekitar 20-30 tahun yang lalu."
Meski bulan lalu tercatat sebagai yang terpanas, suhu di Amerika Serikat sendiri tercatat hanya ke-23 terpanas.
Menanggapi laporan NOAA, beberapa kalangan yang skeptis pada pemanasan global mengatakan bahwa berdasarkan laporan koran di Inggris, pemanasan sudah tidak terjadi sejak 2007. Namun, badan meteorologi dan klimatologi Inggris serta Weaver menyatakan bahwa laporan tersebut misleading.
"Saya tak tahu data apa yang mereka pakai. Tahun 2010 adalah tahun terpanas dan 2005 adalah kedua terpanas," ungkap Weaver. Di samping itu, pengukuran suhu menunjukkan bahwa top 10 suhu terpanas memang terjadi setelah tahun 1997.
Satu hal menarik, ini ketiga kalinya sejak tahun 2000 bulan September memecahkan rekor. Sebelumnya, bulan terpanas juga terjadi pada September 2003 dan 2005. NOAA menyatakan, rekor suhu terpanas pun pernah terjadi pada September tahun 1880.
Kepala bagian pemantauan iklim dari NOAA, Deke Arndt, mengatakan bahwa sangat berharga untuk menyelidiki mengapa September identik dengan rekor suhu terpanas. Penelitian diharapkan bisa mengungkap faktor penyebabnya.
Andrew Weaver, pakar iklim dari University of California mengatakan, kemungkinan penyebab September selalu menjadi bulan terpanas adalah pemanjangan musim panas di belahan utara Bumi sebagai akibat dari ulah manusia serta terus menipisnya es di laut Arktik yang membantu mendinginkan Bumi.
Di belahan bumi utara, faktor yang menyebabkan lamanya musim panas kemungkinan adalah La Nina, kebalikan dari El Nino yang menyebabkan suhu menurun. Kemungkinan penyebab lain adalah pemanasan di Arktik yang berdampak pada rekor pencairan es tertinggi beberapa waktu lalu.
Weaver meyakini, suhu terpanas diakibatkan oleh ulah manusia. Secara umum, bulan September 2012 menjadi bulan terpanas ke 16 sejak tahun 2000. Di ekstrem lain, rekor bulan terdingin pernah terjadi pada Desember 1916.
Weaver seperti dikutip AP, Senin (15/10/2012), mengatakan, "Apa yang terlihat kali ini persis seperti apa yang diprediksikan oleh para pakar iklim sekitar 20-30 tahun yang lalu."
Meski bulan lalu tercatat sebagai yang terpanas, suhu di Amerika Serikat sendiri tercatat hanya ke-23 terpanas.
Menanggapi laporan NOAA, beberapa kalangan yang skeptis pada pemanasan global mengatakan bahwa berdasarkan laporan koran di Inggris, pemanasan sudah tidak terjadi sejak 2007. Namun, badan meteorologi dan klimatologi Inggris serta Weaver menyatakan bahwa laporan tersebut misleading.
"Saya tak tahu data apa yang mereka pakai. Tahun 2010 adalah tahun terpanas dan 2005 adalah kedua terpanas," ungkap Weaver. Di samping itu, pengukuran suhu menunjukkan bahwa top 10 suhu terpanas memang terjadi setelah tahun 1997.
Sumber :
AP
Editor :
yunan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar