Matinya kendaraan bermotor karena unsur teknis yakni
terjadinya gesekan antara roda kereta dengan rel. Pergesekan antara kereta api
dan rel tersebut menimbulkan impedensi (perlawanan mekanik) hingga
mengakibatkan mesin mobil mati dan sulit menyala kembali. Keadaan tersebut lebih
terasa pada mobil atau kendaraan berbahan bakar bensin. Lantaran pada kendaraan
berbahan bakar bensin, starter-nya digerakan oleh dinamo. Dinamo ini
menghasilkan medan magnet yang menggerakan mobil. Timbullah potensi terjadinya
impedensi. Sementara medan impedensi tidaklah memerlukan jarak yang dekat
artinya walaupun kereta api baru berjarak sekitar 1,5 km, namun pengaruhnya
sudah dapat dirasakan oleh kendaraan bermotor yang kebetulan berada di atas
lintasan kereta api. Padahal saat kereta berada di kecepatan 50 km perjam,
kereta tersebut baru bisa berhenti pada jarak 157meter sejak tuas rem ditarik.
Miskipun roda-roda sudah mengunci saat mengerem, kereta tetap bergerak maju
akibat massa yang tinggi.
Perlu diketahui, kereta jenis kereta rel listrik (KRL)
ekonomi melaju pada kecepatan 60 hingga 70 km per jam, sementara untuk KRL
Ekspres berada di kecepatan 80 hingga 90 km per jam. Artinya, jarak berhenti
kereta setelah penggereman antara 379 – 480 meter .
Penyebab lain matinya kendaraan saat melintas di atas rel
adalah sistem pengapian pada mesin bensin yang menggunakan percikan bunga api
dari busi yang ditimbulkan oleh listrik bertegangan tinggi yang dihasilkan oleh
coil. Medan listrik statis yang ditimbulkan oleh rel akibat gesekan roda kereta
api dengan rel dapat mengganggu produksi (besarnya) bunga api pada busi,
sehingga mesin mudah mati. Ini terutama terjadi bila putaran mesin (RPM)
rendah. Jadi, jika mesin mobil tiba-tiba mati di atas rel, yan gharus anda
lakukan sebagai berikut :
·
Jangan Panik.
o
Kepanikan mungkin tidak bisa lepas begitu saja,
terkait dengan psikologis masing-masing pengendara. Namun sebisa mungkin, rasa
panik itu anda lepas jauh-jauh agar anda mampu berfikir jernih untuk bertindak
agar ssegera keluar dari rel kereta .
·
Biarkan mesin mati
o
Usaha menghidupkan mesin adalah sia-sia. Karena
selama kereta berjalan, impedensi yang bersifat menarik kereta tidak akan
berhenti. Lebih baik kendaraan tersebut anda dorong ketimbang berusaha untuk
menghidupkannya.
·
Menyelamatkan diri
o
Segeralah keluar dari kendaraan, tanpa harus
memikirkan bagaimana kendaraan anda, nyawa anda lebih berharga ketimabng harta
benda.
·
Jika anda masih bersikeras, cara ini dapat
dicoba
o
Untuk mobil bertransmisi manual, ada cara lain yang dapat dilakukan
yaitu kondisi aki masih bagus, masukan transmisi pada gigi 1 lalu coba starter
mabil namun jangan menginjak pedal kopling karena bisa menyebabkan mobil loncat
akibat pengaruhh dinamo starter. Lakukan terus hal yang sama hingga mobil aman
keluar dari garis batas rel.
o
Untuk mobil transmisi matic, penyelamatan hanya dapat dilakukan
dengan mendorong, jangan lupa tuas transmisi berada pada posisi netral.
Biasanya mobil matic tidak akan mati karena putaran idle mesin mobil matic biasanya
lebih tinggi daripada mobil manual..
MENGHINDARI MUSIBAH
Sebenarnya, tidak semua mobil dapat dipastikan siap
melintasi rel kereta. Kendaraan kurang terawat dan sistem pengapian kurang
memadai mempunyai peluang besar tertimpa kejadian mati tiba-tiba. Namun, yang
lebih pokok adalah kedisiplinan si pengemudi itu sendiri. Pengemudi yang kerap
menerobos lintasan kereta, diperparah kondisi mesin mobil yang tidak laik tentu menambah risiko
terjadinya kecelakaan. Lintasan kereta api diantara tumpukan ballast (batu
kerikil diantara rel kereta) di Jakarta umumnya berpermukaan tidak rata,
sehingga menjadi penyebah salah satu faktor kendaraan bisa berhenti.
Tidak berfungsi atau matinya mesin menurut Wiranto
Arismunandar, pakar mesin bakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB)
dapat terjadi di manapun dan kapan pun.
Tak hanya saat melintasi rel kereta. Kondisi ini disebabkan kurang terawatnya
kendaraan. Jika kondisi mesin mobil prima, terutama pada sistem kelistrikannya,
mobil akan mudah dihidupkan meski di atas rel kereta sekalipun. Oleh sebab itu
pencegahan lebih dianjurkan. Adapun yang sebaiknya diterapkan pemilik
kendaraan, yakni:
PATUHI RAMBU KERETA API
Hindari
menerobos lintasan kereta api, terutama saat pintu perlintasan sudah ditutup
WASPADA
Biasakan
waspada dengan melihat kiri-kanan saat melintasi rel. Ini dilakukan terutama
pada lintasan tak berpalang dan tanpa penjaga.
RUTIN MERAWAT KENDARAAN
Rutinlah
merawat kendaraan, terutama pada sistem kelistrikannya. Jika sudah ada
tanda-tanda gangguan pada salah satu bagian dari kendaraan, bergegaslah
diperbaiki. Bisa membawanya ke bengkel mobil ataupun service center kendaraan
dibeli. Yang perua dicermatim, jika untuk menghidupkan mobil saja anda perlu
lima kali starter, sebaiknya langsung bawa mobil ke bengkel untuk pemeriksaan
sistem kelistrikannya. Periksa pada bagian aki, busi, atau koil. Jadi pastikan
kendaraan terawat dengan baik, sehingga jika kendaraan tersebut mati mendadak,
langsung bisa dihiudpkan kembali. (dari berbagai sumber)
Baca juga:
Baca juga:
Pemanfaatan Sampah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar