Jumat, 08 November 2013

Cara Menanam Tomat dalam Pot

tanaman tomat di pot  ( diambil dari windede . com)
Buah tomat merupakan tanaman sayuran yang sangat di gemari dan mempunyai   gizi  yang sangat tinggi
Akhir-akhir ini masyarakat khususnya perkotaan  memanfaatkan  lahan  yang sempit atau pekarangan rumah menjadi lebih optimal. Yaitu dengan menanam tanaman  sayuran dalam pot yang ditata di pekarangan rumah
II.      PEDOMAN PENANAMAN SAYURAN TOMAT DALAM POT
1.    Seleksi Benih Tomat
Kriteria benih tomat yang bagus adalah:
a.    Tidak cacat/luka
b.    Sehat, tidak menunjukan adanya serangan hama/penyakit.
c.    Bersih dari kotoran
d.   Benih tidak keriput
2.      Penyemaian benih tomat.
Setelah proses penyeleksian terhadap benih tomat kemudian benih tomat didesinfektan dengan cara merendam benih tomat kedalam larutan fungisida, ini bertujuan agar mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit mati, setelah itu baru disemai di persemaian. Setelah benih tumbuh dan berumur  7 – 10 hari bibit dipindah ke dalam  kantong-kantong kecil kemudian dibiarkan selama 17-21 hari.Bibit siap dipindahkan kedalam pot.
3.      Persiapan Pot
Macam-macam pot yang dapat di gunakan  : Pot semen, pot kramik,  pot plastik,  atau pot tanah, polybag, kaleng – kaleng bekas. Pot-pot yang digunakan harus mempunyai  lubang bawah  sehingga air dapat keluar dengan mudah.
4.      Persiapan media tanam.
Media tanam yang digunakan  abu sekam bakar, pupuk kandang, tanah dengan berbandingan         2 : 1 : 1 . Semua media tanam di campur rata kemudian dimasukan kedalam pot.
5.      Penamaman
Setelah pot dan benih berumur 30 hari  maka dilakukan penanaman ke dalam pot/polybag.
6.      Pemeliharaan
Tanaman tomat yang sudah ditanam dalam pot diletakkan  ditempat yang teduh. Setelah tunas baru tumbuh maka pot dapat di pindahkan kepekarangan terbuka,  atau ditempat yang tidak kena cahaya matahari langsung. Penyiraman  dilakukan 2 x sehari pagi dan sore.   Untuk menjaga  tanaman tomat tumbuh tegak maka dipasang ajir/ tongkat.
7.      Pemupukan  Karena tomat termasuk sayuran buah, setelah benih tumbuh menjadi bibit selain diberikan
pupuk N (Urea) tanaman  perlu diberikan pupuk P dan K untuk  merangsang  terjadinya  penbungaan dan buah
8.      Hama dan Penyakit
Hama
  • Ulat tanah, gejala yang timbul terpotongnya pangkal batang dan rebah. Pengendaliannya memberikan furadan 3 G pada  sekitar pangkal batang.
  • Ulat Grayak, gejalanya daun bercak-bercak putih dan berlubang pengendaliannya dengan musuh alami


Penyakit
Busuk Daun, gejalanya  daun bercak-bercak kondisi daun agak basah, lunak,  berwarna hijau kehitam-hitaman. Pengendalian dengan penyemprotan fungisida 
9.      Panen
Tanaman tomat dapat dipanen pada usia 60 -  100 hari setelah tanam
10.  Manfaat Buah Tomat
·      Membantu menurunkan resiko gangguan jantung.
·      Menghilangkan kelelahan dan menambah nafsu makan.
·      Menghambat pertumbuhan sel kanker pada prostat, leher rahim, payudara dan endometrium.
·      Memperlambat penurunan fungsi mata karena pengaruh usia (age-related macular degeneration).
·      Mengurangi resiko radang usus buntu.
·      Membantu menjaga kesehatan organ hati, ginjal, dan mencegah kesulitan buang air besar.
·      Menghilangkan jerawat.
·      Mengobati diare.
·      Meningkatkan jumlah sperma pada pria.
·      Memulihkan fungsi lever.
·      Mengatasi kegemukan.


PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA TOMAT


  • A. Pembibitan


  • 1. Persyaratan Benih
  • Kriteria-kriteria teknis untuk seleksi biji / benih tanaman tomat adalah:
  • a) Pilih biji yang utuh, tidak cacat atau luka, karena biji yang cacat biasanya sulit tumbuh.
  • b) Pilih biji yang sehat, artinya biji tidak menunjukkan adanya serangan hama atau penyakit.
  • c) Benih atau biji bersih dari kotoran.
  • d) Pilih benih atau biji yang tidak keriput.

  • 2. Penyiapan Benih
  • Pengadaan benih tomat dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan cara membeli benih yang telah siap tanam atau dengan membuat benih sendiri. Apabila pengadaan benih dilakukan dengan membeli, hendaknya membeli di toko pertanian yang terpercaya menyediakan benih-benih yang bermutu baik dan telah bersertifikat.


  • B. Teknik penyemaian benih


  • Benih atau biji-biji tomat yang telah terpilih sebelum disemaikan didesinfektan. Caranya, dengan merendam benih kedalan larutan fungisida agar mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit mati.
  • Ada beberapa cara menabur pada bedeng persemaian. Cara pertama, benih tomat ditaburkan merata pada permukaan bedeng, kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Bedeng dibuat guritan sedalam 1 cm dengan jarak antar guritan 5 cm, lalu biji ditaburkan kedalan guritan secara merata dan tidak saling tumpuk, kemudian ditutup kembali dengan tanah tipis-tipis. Cara kedua, dengan menanamkan benih pada lubang-lubang tanam yang dibuat dengan jarak 5 cm dan kedalaman lubang tanam sekitar 1 cm. Dalam satu lubang tanam dapat diisikan 1 atau 2 benih, kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Cara ketiga, penyemaian dapat langsung dilakukan pada kantong-kantong polybag yang telah diisi media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Setiap kantong polybag diisi satu benih saja dan tanamkan benih dengan kedalaman sekitar 1 cm. Setelah biji ditanam, media semai sebaiknya dibasahi dengan air.


  • Pemeliharaan Pembibitan / penyemaian
  • Selama awal pertumbuhan, pemeliharaan bibit tanaman di persemaian harus dilakukan secara intensif dengan pengawasan kontinyu. Pemeliharaan bibit meliputi kegiatan-kegiatan:
  • 1. Penyiraman
  • Penyiraman dilakukan sejak benih ditaburkan ke bedeng pesemaian sampai tanaman siap dipindah ke kebun. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Penyiraman sebaiknya dilakukan dengan menggunakan alat / gembor yang memiliki lubang halus, agar tidak merusak bibit tanaman yang sudah atau baru tumbuh.

  • 2. Penyiangan
  • Penyiangan dapat dilakukan dengan cara langsung mencabuti tanaman pengganggu tanpa peralatan. Penyiangan sebaiknya dilakukan seperlunya saja dengan melihat kondisi tanaman.

  • 3. Pemupukan
  • Pada media persemaian selain diberikan pupuk kandang, sebaiknya juga diberikan pupuk kimia NPK secukupnya sebagai pupuk tambahan yang diberikan setelah benih tumbuh menjadi bibit.

  • 4. Pencegahan dan pemberantasan hama penyakit
  • Hama yang umumnya menyerang benih atau bibit di pesemaian berasal dari golongan serangga, seperti semut dan golongan nematoda, seperti cacing tanah. Penyakit yang sering menyerang dari golongan jamur. Untuk mencegah berkembangnya hama dan penyakit dapat dilakukan sterilisasi tanah. Untuk memberantas hama dan penyakit yang menyerang dapat disemprotkan obat-obatan. Insektisida untuk memberantas hama dari golongan serangga dan fungisida untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh golongan jamur. Nama-nama formulasi yang dapat digunakan antara lain Furadan 3 g, Dithane Hostathion dan Antracol.


  • C. Transfer Bibit


  • Bibit tomat dapat dipindahkan ke kebun setelah berumur 30-45 hari di persemaian. Pada saat dilakukan penanaman ke kebun, sebaiknya dilakukan lagi terhadap bibit-bibit yang telah berumur 30-45 hari agar diperoleh tanaman yang baik pertumbuhannya dan memiliki daya produktivitas tinggi dalam menghasilkan buah. Untuk itu, bibit yang dipilih sebaiknya yang berpenampilan menarik dan baik., Yaitu penampakannya segar dan daun-daunnya tidak rusak. Pilihlah bibit yang kuat, yaitu tegak pertumbuhannya dan pilihlah bibit yang sehat, artinya bibit tidak terserang hama dan penyakit.

  • Waktu yang baik untuk menanam bibit tomat di kebun adalah pagi atau sore hari. Pada saat itu keadaan cuaca belum panas sehingga mencegah kelayuan pada tanaman.
  • Ketika memindahkan bibit di kebun, hendaknya memperhatikan cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh dapat merusak perakaran tanaman, sehingga pada saat bibit telah ditanam maka akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan bahkan mati.


  • Ada beberapa cara pemindahan bibit dari persemaian yaitu:
  • 1. Sistem cabut, yakni bibit yang telah tumbuh di persemaian dan cukup umur dicabut dengan hati-hati. Namun, sebelum dilakukan pencabutan bedeng persemaian harus dibasahi dengan air untuk memudahkan pencabutan dan tidak merusak akar.
  • 2. Sistem rotasi, yaitu bibit diambil beserta tanahnya. Namun, sebelum bibit diambil tanah dibasahi dengan air telebih dahulu.
  • Kedua cara tersebut terutama ditujukan untuk pembibitan yang secara langsung dilakukan pada bedeng tanah persemaian sedangkan untuk bibit yang disemaikan dalam gedung atau polybag cara Pemindahannya adalah basahi atap terlebih dahulu, kemudian keluarkan bibit dari atap beserta tanahnya dengan menyobek kantong polybag.


  • D. Pengolahan Media Tanam


  • Persiapan
  • Pengolahan tanah untuk penanaman bibit di kebun produksi harus memperhitungkan waktu, antara lain lamanya bibit di persemaian hingga dapat dipindah ditanam ke kebun dengan lamanya proses pengolahan tanah sampai siap tanam. Lamanya waktu pembibitan sekitar 30-45 hari, sedangkan lamanya pengolahan tanah yang intensif sampai siap tanam adalah 21 hari. Oleh karena itu, agar tepat waktu penanamannya di kebun, jadwal pengolahan tanahnya sebaiknya dilakukan 1-2 minggu setelah benih disemaikan.


  • Pembukaan Lahan
  • Pengolahan tanah yang intensif pada dasarnya melalui 3 tahap.
  • 1. Tahap pertama adalah membalik agregat tanah sehingga tanah yang berada pada lapisan dalam dapat terangkat ke permukaan. Pengolah tanah tahap ini sebaiknya dilakukan dengan bajak yang ditarik oleh tenaga hewan atau dengan menggunakan traktor. Tanah diolah dengan kedalaman 25 cm-30 cm. Setelah dibajak, tanah dibiarkan selama 1 minggu agar bongkahan-bongkahan tanah hasil pembajakan cukup terkena angin, terkena sinar matahari, dan sehingga terjadi proses oksidasi (pemasaman) zat-zat beracun dari dalam tanah seperti asam sulfida yang sangat membahayakan kehidupan tanaman.
  • 2. Tahap kedua, tanah digemburkan dengan cara dicangkul tipis-tipis sehingga diperoleh struktur tanah yang gembur atau remah, sekaligus untuk meratakannya. Selanjutnya, tanah hasil pengolahan tahap ini dibiarkan selama 1 minggu.
  • 3. Tahap ketiga, dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang yang masak sebanyak 15-20 ton / ha. Pemberian pupuk kandang yang belum masak dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman karena akar tanaman tidak kuat menahan panas. Pada tahap ini, tanah yang telah ditaburi pupuk kandang dicangkul kembali tipis-tipis dan diratakan.


  • Pembentukan Bedengan


  • Setelah pengolahan tanah selesai dilakukan, selanjutnya dibuat bedeng-bedeng membujur ke arah Timur Barat agar penyebaran cahaya matahari dapat merata ke seluruh tanaman. Disamping pembuatan bedeng, juga dibuat parit-parit atau selokan untuk irigasi. Bedengan dapat dibuat lebar dengan ukuran lebar 1-1,2 m, panjang disesuaikan dengan kondisi lahannya dan tinggi bedeng 30 cm. Jika penanaman tomat dilakukan pada musim penghujan, bedengan dapat dibuat lebih tinggi yaitu 40-45 cm. Sedangkan ukuran parit dibuat lebar 20-30 cm dan kedalamannya 30 cm. Dengan demikian jarak antar bedeng adalah 20-30 cm. Kemudian pada sekitar petak-petak bedengan dibuat saluran pembuangan air dengan ukuran lebar 50 cm, dan kedalamannya 50 cm.


  • Pengapuran


  • Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengolahan lahan atau penyiapan lahan adalah pengapuran pada tanah-tanah yang terlalu asam dan tidak sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman. Pengapuran ini diberikan bersamaan dengan saat pengolahan tanah, sebab pada umumnya akar tanaman tidak kuat terhadap pengapuran secara langsung, tanaman dapat menderita gangguan pertumbuhan bahkan dapat mati. Kapur yang dapat digunakan adalah kapur tohor, kapur karbonat, atau kapur tembok. Pengapuran, selain menaikkan nilai pH tanah juga dapat memperbaiki struktur tanah, mendorong aktivitas mikroorganisme tanah dalam membantu proses dekomposisi bahan organik tanah dan menurunkan zat yang bersifat racun tanpa menghilangkan zat-zat penting yang lain. Dosis pengapuran harus memperhatikan nilai pH tanah setempat.

  • Pemupukan


  • Sebelum tanaman tomat ditanam, lahan harus diberi pupuk dasar. Pemupukan bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu:
  • 1. Kompos atau pupuk kandang yang telah jadi tanah dan TSP ditabur secara merata ke seluruh bedengan. Selanjutnya, tanah dicangkul sampai homogen agar kompos atau pupuk kandang dan TSP tercampur merata dengan tanah.
  • 2. Pada jarak yang telah ditentukan dibuat lubang sedalam + 15 cm dan bergaris tengah + 20 cm. Lubang-lubang tersebut kemudian diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 0,5 kg (satu genggam besar) dan diberi TSP sebanyak + 5 gram. Lubang ditimbun tanah, kemudian diaduk-aduk sehingga kompos atau pupuk kandang, TSP dan tanah tercampur rata.


  • Pemberian Mulsa


  • Dewasa ini penggunaan plastik hitam-perak sebagai mulsa (penutup tanah) telah banyak dipergunakan oleh para petani. Penggunaan plastik hitam-perak sebagai mulsa lebih praktis dibandingkan dengan penggunaan sisa-sisa tanaman yang telah mati, misalnya jerami padi.

  • E. Teknik Penanaman


  • Penentuan Pola Tanam
  • Tomat dapat ditanam dengan 2 macam jarak tanam yaitu dengan sistem dirempel dan sistem bebas.
  • 1. Sistem dirempel
  • Jarak tanam sistem ini adalah 50 cm x 50 cm atau 60 cm x 60 cm, bujur sangkar atau segitiga sama sisi. Cara menanam dengan sistem ini maksudnya yaitu tunas-tunas yang tumbuh diambil (dipotong) sedini mungkin, sehingga tanaman hanya memiliki satu batang tanpa cabang.

  • 2. Sistem bebas
  • Ukuran jarak tanam sistem bebas adalah 80 cm x 100 cm; 80 cm x 80 cm; 80 cm x 100 cm; 100 cm x 100 cm. Bentuk yang digunakan dapat berupa bujur sangkar, segipanjang atau segitiga sama sisi. Selain itu dapat juga dilakukan antar barisan berjarak 100 cm, dan dalam barisan berjarak 50-60 cm. Cara menanam dengan sistem ini bertujuan membiarkan tunas-tunas yang tumbuh menjadi cabang-cabang besar dan dapat berubah.


  • Pembuatan Lubang Tanam
  • Bedengan yang telah dipersiapkan untuk penanaman bibit, sehari sebelumnya hendaknya diairi terlebih dahulu supaya basah. Kemudian pada bedeng yang telah tertutup mulsa plastik dibuat lubang tanam dengan diameter 7-8 cm sedalam 15 cm. Lubang-lubang tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.

  • Cara Penanaman
  • Penanaman dapat dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan. Bila penanaman dilakukan pada musim kemarau pakailah mulsa plastik hitam perak atau kertas alumunium.Mulsa tersebut harus sudah dipasang di bedengan sebelum bibit ditanam. Ketika tomat ditanam pada musim hujan pasanglah lebih dahulu atap plastik transparan (tembus cahaya) pada bedengan yang akan ditanami.

  • F. Pemeliharaan

  • Penjarangan dan Penyulaman
  • Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati, rusak atau yang pertumbuhannya tidak normal, misalnya tumbuh kerdil. Penyulaman sebaiknya dilakukan seminggu setelah tanam. Namun jika satu minggu sudah terlihat adanya tanaman yang mati, layu, rusak atau pertumbuhannya tidak normal, Penyulaman Sebaiknya segera dilakukan. Hal lain yang juga harus diperhatikan dalam Penyulaman adalah bibit yang digunakan. Bibit yang digunakan untuk menyulam diambil dari bibit cadangan yang telah dipersiapkan sebelumnya bersamaan dengan bibit lain yang bukan bibit cadangan.
  • Cara penyulamannya adalah ketika tanaman yang telah mati, rusak, layu, atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru ditempat tanaman terdahulu, dibersihkan dan diberi Furadan 0,5 gram bila dipandang perlu. Setelah itu, bibit yang baru ditanam pada tempat tanaman terdahulu dengan cara penanaman bibit terdahulu.

  • Penyiangan
  • Gulma yang tumbuh di areal penanaman tomat harus disiangi agar tidak menjadi pesaing dalam mengisap unsur hara. Gulma yang terlalu banyak akan mengurangi unsur hara sehingga tanaman tomat menjadi kerdil. Gulma juga dapat menjadi sarang hama dan penyakit yang akan menyerang tanaman tomat. Pemberian mulsa plastik atau daun-daunan akan mengurangi gulma.
  • Waktu penyiangan dapat dilakukan 3-4 kali tergantung kondisi kebun.

  • Pembubunan
  • Tujuan pembubunan adalah memperbaiki sirkulasi udara dalam tanah dan mengurangi gas-gas atau zat-zat beracun yang ada di dalam tanah sehingga perakaran tanaman akan menjadi lebih sehat dan tanaman akan menjadi cepat besar. Tanah yang padat harus segera digemburkan. Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.

  • Perempalan
  • 1. Tunas yang tumbuh di ketiak daun harus segera dirempel / dipangkas agar tidak menjadi cabang. Perempalan paling lambat dilakukan 1 minggu sekali. Pada tanaman tomat yang tingginya terbatas, perempalannya harus dilakukan dengan hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel sehingga tanaman tidak terlalu pendek.
  • 2. Perempalan yang baik dilakukan pada pagi hari agar luka bekas rempalan cepat kering dengan cara: ujung tunas dipegang dengan tangan yang bersih, lalu digerakkan ke kanan kiri sampai tunas tersebut lepas. Bila terlambat merempel, tunas akan cabang yang besar dan sulit putus.
  • 3. Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting tajam yang bersih.
  • 4. Ketinggian tanaman tomat dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah sudah mencapai 5-7 buah.

  • Pemupukan
  • Pemupukan bertujuan merangsang pertumbuhan tanaman. Tata cara pemupukan adalah:
  • 1. Setelah tanaman hidup sekitar 1 minggu setelah ditanam, harus segera diberi pupuk buatan. Dosis pupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 untuk setiap tanaman antara 1-2 gram. Pemupukan dilakukan di sekeliling tanaman pada jarak ± 3 cm dari batang tanaman tomat kemudian pupuk ditutup tanah dan disiram dengan air. Pupuk Urea dan KCl tidak bisa mengenai tanaman karena dapat melukai tanaman.
  • 2. Pemupukan kedua dilakukan saat tanaman berumur 2-3 minggu sesudah tanam berupa campuran Urea dan KCl sebanyak ± 5 gr. Pemupukan dilakukan di sekeliling batang tanaman sejauh ± 5 cm dan dalamnya ± 1 cm kemudian pupuk ditutup tanah dan disiram dengan air.
  • 3. Bila pada umur 4 minggu tanaman masih terlihat belum subur dapat dipupuk lagi dengan Urea dan KCl sebanyak 7 gram. Jarak pemupukan dari batang dibuat makin jauh yaitu ± 7 cm.

  • Pengairan dan Irigasi
  • Kebutuhan air pada budidaya tanaman tomat tidak terlalu banyak, namun tidak bisa kekurangan air. Pemberian air yang berlebihan pada areal tanaman tomat dapat menyebabkan tanaman tomat tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit. Kelembaban tanah yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan patogen sehingga tanaman tomat dapat mati keracunan karena kandungan oksigen dalam tanah berkurang. Pori-pori yang terisi oleh air mendesak oksigen keluar dari dalam tanah sehingga tanah menjadi anaerob yang menyebabkan proses oksidasi berubah menjadi proses reduksi. Kondisi tanah yang demikian menyebabkan kerontokan bunga dan menyebabkan pertumbuhan vegetatif berlebihan sehingga mengurangi pertumbuhan dan perkembangan generatif (buah).
  • Kekurangan air yang berkepanjangan pada pertanaman tomat dapat mengganggu pertumbuhan tanaman pada stadia awal, mengakibatkan pecah-pecah pada buah apabila kekurangan air terjadi pada stadia pembentukan hasil dan dapat menyebabkan kerontokan bunga apabila kekurangan air terjadi selama periode pembungaan.

  • Pemasangan Ajir
  • Pemasangan ajir dimaksudkan untuk mencegah tanaman tomat roboh. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
  • 1. Ajir (lanjaran) terbuat dari bambu atau kayu dengan panjang antara 100-175 cm, tergantung dari varietasnya. Untuk penanaman dalam green house yang modern dapat menggunakan tali (warna putih) seperti yang terlihat dalam gambar sebelah.
  • 2. Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin, ketika tanaman masih kecil akar masih pendek, sehingga akar tidak putus tertusuk ajir. Akar yang luka akan memudahkan tanaman terserang penyakit yang masuk lewat luka. Jarak ajir dengan batang tomat ± 10-20 cm.
  • 3. Cara memasang ajir bermacam-macam, misalnya ajir dibuat tegak lurus atau ujung kedua ajir diikat sehingga membentuk segitiga. Agar tidak dimakan rayap, ajir diolesi dengan ter atau minyak tanah.
  • 4. Tanaman tomat yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir. Pengikatan jangan terlalu erat yang penting tanaman tomat dapat berdiri. Pengikatan dilakukan dengan model angka 8 sehingga tidak terjadi gesekan antara batang tomat dengan ajir yang dapat menimbulkan luka. Tali pengikat, misalnya tali plastik harus dalam kondisi bersih. Setiap bertambah tinggi ± 20 cm, harus dilakukan pengikatan lagi agar batang tomat selalu berdiri tegak.

  • G. Hama dan Penyakit

  • Hama

  • 1. Ulat buah tomat (Heliothis armigera Hubner)
  • Fitur: panjang ulat ± 4 cm dan akan makin panjang pada temperatur rendah. Warna ulat bervariasi dari hijau, hijau kekuning-kuningan, hijau kecoklat-coklatan, kecoklat-coklatan sampai hitam. Pada badan ulat bagian samping ada garis bergelombang memanjang, berwarna lebih muda. Pada tubuhnya terlihat banyak kutil dan berbulu. Telur berbentuk bulat berwarna kekuning-kuningan mengkilap dan sesudah 2-4 hari berubah warna menjadi coklat. Panjang sayap ngengat bila disajikan ± 4 cm dan panjang badan antara 1,5-2,0 cm. Sayap bagian muka berwarna coklat dan sayap belakang berwarna putih dengan tepi coklat.
  • Gejala: ulat ini menyerang daun, bunga dan buah tomat. Ulat ini sering membuat lobang pada buah tomat secara berpindah-pindah. Buah yang dilubangi pada umumnya terkena infeksi sehingga buah menjadi busuk lunak.
  • Pengendalian: (1) ngengat tertarik pada cahaya ultraviolet sehingga dengan sinar tersebut diadakan perangkap; (2) telur dan ulat adapat dikumpulkan dan dibakar atau dinonaktifkan; (3) ditepi kebun ditanam jagung untuk mengurangi serangan pada tanaman tomat; (4) tanaman liar disekitar areal pertanaman tomat dibersihkan; (5) disemprot dengan insektisida misalnya Diazinon dan Cymbush.

  • 2. Kutu daun apish hijau
  • Kutu ini termasuk famili Aphididae dari ordo Hemiptera yang sering disebut Aphis tomat, Aphis tembakau atau Aphis kentang. Kutu hijau ini menjadi vektor (penyalur) virus sehingga tomat dapat terserang penyakit virus. Fitur: kutu ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap. Panjang kutu yang bersayap antara 2-2,5 mm, kepala dan dadanya berwarna coklat sampai hitam dan perutnya hijau kekuning-kuningan. Ukuran antena sepanjang badannya. Panjang kutu yang bersayap antara 1,8-2,3 mm berwarna hijau kekuning-kuningan.
  • Gejala: daun tomat yang diserang bentuknya jelek, keriting, kerdil, melengkung ke bawah, menyempit seperti pita, klorosis, mosaik dan daun menjadi rapuh.
  • Pengendalian: (1) penggunaan mulsa kertas dapat mengusir kutu karena memantulkan sinar matahari; (2) tanaman liar maupun gulma di sekitar areal tanaman tomat harus dibersihakn krena dapat menjadi tempat berlindung kutu; (3) penanganan secara mekanis dapat dilakukan dengan cara dipijit sehingga kutu Aphis tersebut mati; (4) pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida. Gambar sebelah atas tampak alat penangkap serangga berwarna kuning.

  • 3. Lalat putih (kutu kabut, kutu kepul)
  • Kutu ini termasuk famili Aleyrodidae dari ordo Hemiptera. Kutu ini bila terganggu akan berhamburan seperti kabut atau kepul putih.
  • Fitur: Panjang kutu putih dewasa hanya ± 1 mm berwarna putih kekuning-kuningan, tertutup tepung seperti lilin putih, memiliki 2 pasang sayap berwarna putih dengan bentangan ± 2 mm, dan bermata merah. Lalat putih betina berukuran lebih besar dari lalat jantan. Telur berbentuk elips sepanjang antara 0,2-0,3 mm. Panjang pulpa ± 0,7 mm, berbentuk oval serta datar dan badannya seperti sisik pada daun.
  • Gejala: tanaman tomat yang terserang seperti diselimuti tepung putih yang bila dipegang akan berterbangan. Serangan mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat / kerdil, daun mengecil, dan menggulung ke atas.
  • Pengendalian: (1) digunakan musuh alami hama, misalnya beberapa jenis tabuhan yang merupakan parasit lalat putih dan beberapa jenis lembing guna memakan telur lalat putih; (2) gulma di sekitar tanaman tomat harus dibersihkan supaya tidak menjadi inang lalat putih; (3) tanaman tomat terserang virus harus segera dicabut dan dibakar; (4) pertanaman tomat dapat diberi mulsa jerami atau mulsa plastik kuning; (5) disemprot dengan Diazinon, Malathion, Azinpos-methyl dan lain-lain. Gambar di sebelah atas tampak tergantung perangkap serangga berwarna hitam.

  • 4. Kutu daun thrips
  • Kutu daun thrips termasuk famili Thripidae dari ordo Thysanoptera. Fitur: panjang thrips antara 1-1,2 mm, berwarna hitam, bergaris merah atau tidak bercak merah. Nimfa (thrips muda) berwarna putih atau putih kekuningan, tidak bersayap dan kadang-kadang berbercak merah. Thrips dewasa bersayap dan berambut berumbai-rumbai. Telur thrips berbentuk seperti ginjal atau oval.
  • Gejala: Thrips mengisap cairan pada permukaan daun dimana daun yang telah diisap menjadi berwarna putih seperti perak karena udara masuk ke dalamnya. Bila terjadi serangan hebat, daun menjadi kering dan mati. Tanaman muda yang terserang akan layu dan mati.
  • Pengendalian: (1) tanaman yang kekurangan air lebih banyak diserang thrips. Untuk itu, tanaman tomat harus disiram dengan air yang cukup; (2) gulma di areal tanaman tomat harus dibersihkan agar tidak menjadi tempat berlindung thrips; (3) disemprot dengan insektisida, misalnya Diazinon, Malathion dan Monocrotophos.

  • 5. Lalat buah
  • Lalat ini termasuk famili Trypetidae (Tephritidae) dari ordo Diptera. Fitur: memiliki sayap transparan sepanjang 5-7 mm, panjang tubuh 6-8 mm. Perut berwarna coklat muda dengan garis horizontal berwarna coklat tua, dada berwarna coklat tua dengan bercak kuning atau putih. Belatung kecil berwarna putih, tetapi bila dewasa berwarna kekuning-kuningan. Panjang belatung ± 1 cm. Belatung ini terletak di dalam daging buah. Telur lalat berukuran kecil-kecil, panjangnya ± 1,2 mm, kedua ujungnya runcing, dan berwarna putih.
  • Gejala: buah tomat menjadi busuk karena terserang jamur atau bakteri. Bila buah dibuka akan terlihat ada Berenga berwarna putih. Berenga dewasa berwarna kekuning-kuningan dan bila disentuh akan melenting sejauh ± 30 cm untuk menyelamatkan diri.
  • Pengendalian: (1) pada waktu mencangkul, tanah harus dibalik dan dibiarkan beberapa hari sampai beberapa minggu agar terkena sinar matahari sehingga pupa lalat mati; (2) ditangkap dengan menggunakan umpan yang dapat memikat lalat jantan; (3) buah yang terserang segera dipetik dan dibakar; (4) gulma di daerah pertanaman tomat harus selalu dibersihkan.

  • 6. Tungau bercak dua
  • Tungau ini termasuk famili Tetranychidae dari ordo Acarina, disebut tungau bercak dua karena pada punggungnya terdapat bercak yang letaknya sedikit ke samping dan berwarna hitam. Tungau ini memakan berbagai macam tanaman (kosmopolitan dan polyphag). Tungau ini ada dibalik permukaan daun dengan sarang laba-labahnya. Tungau ini dapat menularkan virus. Serangannya dapat terjadi pada musim kemarau. Fitur: bentuk luar tungau berbentuk lonjong, berkaki delapan, panjang antara 0,3-0,4 mm dan berwarna kuning pucat dengan bercak hitam pada kedua sisi samping punggung. Mulutnya dapat untuk menusuk dan mengisap cairan tanaman. Telurnya berukuran kecil-kecil bergaris tengah ± 0,15 mm.
  • Gejala: daun dan tunas menguning, selanjutnya menjadi coklat dan kering.
  • Pengendalian: (1) bila banyak hujan populasinya akan berkurang; (2) gulma di areal pertanaman tomat harus selalu dibersihkan; (3) menanam varietas tomat yang tahan tungau; (4) disemprot dengan Akarisida misalnya, Omite, Kelthane, Bubur Kalifornia atau dihembus dengan tepung belerang.

  • 7. Tungau merah
  • Tungau ini termasuk famili Tetranychidae dari ordo Acarina., Disebut tungau merah / hama merah karena daun tanaman yang diserangnya menjadi berwarna merah karat. Fitur: tungau berkaki 8 dan besarnya 0,3-0,5 mm. Tungau betina berwarna merah tua atau merah kecoklat-coklatan dengan beberapa bercak hitam. Kaki dan mulutnya tampak putih transparan. Kepala menjadi satu dengan dada. Mulutnya dapat untuk menusuk dan mengisap cairan dari sel tanaman. Selain itu mulut dapat juga menggigit dan menggergaji. Telurnya berukuran kecil, dengan diameter 0,15 mm, dan berwarna kuning pucat atau sedikit kemerahan.
  • Gejala: daun menjadi bercak-bercak merah karat. Serangan sering terjadi pada musim kemarau. Serangan yang hebat menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Dibalik daun tomat akan kelihatan anyaman benang halus yang merupakan sarang tungau. Selanjutnya, daun menjadi kering karena daun diisap cairannya.
  • Pengendalian: (1) gulma di areal pertanaman tomat harus dibersihakan agar tidak menjadi tempat berlindung tungau; (2) menanam varietas tomat yang tahan tungau merah; (3) alami, tungau akan dimangsa oleh predatornya, yaitu thrips predator dan kumbang macan; (4 ) populasi tungau akan berkurang bila banyak turun hujan; (5) disemprot dengan akarisida, misalnya Omite, Kelthan, atau dihembus dengan tepung belerang.

  • 8. Nematoda bengkak akar
  • Fitur: bentuk nematoda bisul akar seperti cacing kecil sepanjang antara 200-1000 m. Untuk mengamati hama ini harus digunakan mikroskop. Pada mulutnya ada stylet yang berbentuk seperti jarum runcing, untuk menusuk dan menarik kembali cairan dalam mulut. Ukuran badan nematoda betina sedikit lebih gemuk.
  • Gejala: akar tanaman membengkak memanjang atau bulat, akibatnya tanaman (akar) akan mengalami kesulitan mengambil air dari tanah sehingga terjadi klorosis, yakni warna daun tidak normal, pertumbuhan terhambat, layu, buah kecil serta sedikit dan cepat menjadi tua. Serangan nematoda ini dapat mengurangi produksi sampai 50% atau lebih.
  • Pengendalian: (1) dilakukan rotasi tanaman dengan Tagetes patula atau Tagetes ercta yang menghasilkan tiophen guna mematikan nematoda; (2) tanah dicangkul dan dibiarkan beberapa waktu agar terkena sinar matahari; (3) tanah digenangi air yang cukup lama sehingga nematoda mati; (4 ) menggunakan bahan kimia Nematisida, misalnya Furadan, Curater, Petrofur, Indofuran, dan Temik; (5) menanam varietas tomat yang resisten; (6) tanaman yang terserang harus segera dicabut dan dibakar; (7) gulma di areal Tamanan tomat dibersihkan; ( 8) diberi pupuk organik (pupuk kandang atau kompos).

  • Penyakit tomat karena Jamur

  • 1. Penyakit layu fusarium
  • Infeksi terjadi lewat akar, kemudian menyerang jaringan pembuluh. Jaringan xylem yang terserang warnanya menjadi coklat dan serangan ini dengan cepat menuju ke atas. Aliran air ke daun akan terhambat sehingga daun akan layu dan menguning. Cendawa ini membentuk polipeptida (likomarasmin) yang menggangu permeabilitas membran plasma, sehingga perjalanan air dari bawah ke atas terhambat. Gejala: pada malam hari sampai pagi masih kelihatan segar, tetapi setelah ada sinar matahari dan terjadi penguapan, tanaman tersebut menjadi layu. Sore hari mungkin masih dapat segar lagi tetapi keesokan harinya mulai layu lagi. Akhirnya, tanaman layu akan mati. Pengendalian: (1) menanam varietas tomat yang resisten (tahan); (2) diberi mulsa plastik transparan untuk menaikkan suhu tanah agar penyakit fusarium mati; (3) menanam tanaman tomat di tanah yang bebas nematoda; (4) menggunakan alat yang bersih dari penyakit layu; (5) lahan yang telah ditanami tomat yang terserang penyakit layu tidak dapat ditanami tomat dalam waktu lama dan tidak bisa menanam tanman yang termasuk solanase; (6) tanaman yang layu harus segera dicabut dan dibakar; (7) tanaman tomat disambung dengan cepokak (Solanum torvum), atau terung engkol (Solanum macrocarpon).

  • 2. Bercak daun septoria
  • Penyebab: jamur Septoria Lycopersici Speg. yang merusak daun dan menyerang tanaman tomat yang masih muda ataupun tua. Gejala: terlihat bercak bulat kecil berair pada kedua permukaan daun dibagian bawah. Bercak tersebut berwarna coklat muda, kemudian menjadi kelabu dengan tepi kehitaman. Garis tengah bercak ± 2 mm. Serangan yang hebat menyebabkan daun tomat menggulung, mengering dan rontok. Pengendalian: (1) gulma dan sisa tanaman tomat yang telah mati dibersihkan dan dibakar, jangan dipendam dalam tanah; (2) dilakukan rotasi tanaman, dengan menanam tanaman lain yang berbeda famili; (3) menanam tanaman tomat yang resisten; (4) disemprot dengan fungisida misalnya, zineb dan maneb.

  • 3. Penyakit kapang daun
  • Penyebab: jamur Fulvia fulva (CKE) Cif. atau yang menyebut Cladosporum fulvus CKE. Gejala: mula-mula terlihat pada permukaan daun sebelah atas ada bercak pucat (klorosis) Dibawah daerah klorosis, dibalik daun, terbentuk spora-spora yang mula-mula berwarna kelabu muda kemudian menjadi coklat atau hijau kekuning-kuningan. Penyakit ini pertama kali menyerang daun-daun bagian bawah, kemudian menjalar ke daun sebelah atas dan akhirnya seluruh tanaman terserang dan mati. Pengendalian: (1) menanam tanaman tomat yang resisten; (2) jangan menanam pada waktu musim hujan; (3) disemprot dengan fungisida, misalnya Mancozeb (Dithane M-45), Benemyl; (4) pengendalian secara biologis dapat menggunakan Penicillium brevicompactum, Trichoderma viride, Hansfordia pulvinata, dan Acremonium spp.; (5) melakukan rotasi tanaman.

  • 4. Penyakit bercak coklat
  • Penyebab: Alternaria solani Sor. Gejala: daun tomat yang terserang tampak bulat coklat atau bersudut, dengan diameter 2-4 mm, dan berwarna coklat sampai hitam. Bercak itu menjadi jaringan nekrosis yang memiliki garis-garis lingkaran konsentris. Jaringan nekrosis ini dikelilingi lingkaran yang berwarna kuning (sel klorosis). Bila serangan mengganas, bercak akan membesar dan kemudian bersatu sehingga daun menjadi kuning, layu dan mati. Bunga yang terinfeksi akan gugur. Buah muda atau masak yang terserang penyakit ini menjadi busuk, berwarna hitam, dan cekung, serta meluas ke seluruh buah. Penyakit ini biasanya dimulai dari pangkal buah (ujung tangkai) yang berwarna coklat tua dan cekung, bergaris tengah 5-20 mm dan tertutup massa spora hitam seperti beledu. Pengendalian: (1) menanam biji yang bebas penyakit atau biji terdesinfeksi; (2) tanaman yang sakit segera dicabut dan dibakar; (3) bekas tanaman tomat, terung, kentang, dan tanaman yang termasuk Solanase tidak bisa dipendam di areal pertanaman tomat, tapi harus dikumpulkan di tempat lain dan dibakar; (4) melakukan rotasi tanaman; (5) penyiraman harus menggunakan air bersih yang tidak tercemar penyakit; (6) drainase harus diatur dengan baik agar tanaman tidak tergenang air; (7) gulma di areal pertanaman harus selalu dibersihkan; (8) pembibitan dan penanaman jangan terlalu rapat; (9) disemprot dengan carbamat, zineb atau maneb.

  • 5. Penyakit busuk daun
  • Penyebab: jamur Phytophthora infestans (Mont.) de bary. Gejala: daun tomat yang terserang berbercak coklat sam, pai hitam. Pertama pada ujung atau sisi daun, hanya tampak beberapa milimeter, tetapi akhirnya meluas sampai ke seluruh daun dan tangkai daun. Penyakit ini mulai menyerang pangkal buah, yang menimbulkan bercak berair yang berwarna hijau kelabu sampai coklat. Pengendalian: (1) tanaman yang telah terserang segera dicabut dan dibakar; (2) tanaman yang sakit tidak bisa dipendam di areal pertanaman tomat; (3) menanam varoetas tomat yang resisten; (4) melakukan rotasi tanaman; (5) tanah yang telah dicangkul dibiarkan beberapa waktu agar terkena sinar matahari; (6) disemprot dengan fungisida, misalnya Dithane M-45, Difolatan, zineb, propineb, atau maneb.

  • 6. Penyakit busuk buah Rhizoctonia
  • Penyebab: jamur Thanatephorus cucumeris (Frank) Donk. Gejala: muncul bercak cekung kecil berwarna coklat. Bercak ini membesar dan timbul lingkaran-lingkaran konsentris. Warna bercak menjadi coklat tua dan bagian tengahnya sering kali retak. Pengendalian: (1) air pengairan harus bersih dan bebas penyakit; (2) penanaman jangan terlalu dalam; (3) diberi lanjaran supaya buah tomat tidak menyentuh tanah; (4) diberi mulsa plastik transparan; (5) menanam varietas tomat yang resisten; (6) melakukan rotasi tanaman; (7) gulma dan sisa-sisa tanaman sakit harus dibersihkan dan dibakar; (8) disemprot dengan fungisida yang memiliki bahan aktif chlorothalonil dengan interval 7-8 hari sekali untuk menanggulangi timbulnya penyakit busuk buah.

  • 7. Busuk buah antraknosa
  • Penyebab: cendawan Colletotrichum coccodes (Wallr.) Hughes. Penyakit ini dapat menyerang buah, batang dan akar tanaman tomat. Gejala: buah tomat tampak ada bercak kecil berair, bulat dan cekung yang makin membesar, berwarna coklat, terlihat ada lingkaran-lingkaran konsentris, dan kemudian menjadi hitam. Pada pangkal buah tampak ada bercak ungu yang terletak dekat tangkai. Bila serangan terjadi pada akar dan batang, warna jaringan cortex akan menjadi coklat dan daun menjadi layu. Pengendalian: (1) sisa tanaman sakit tidak bisa dipendam dalam tanah; (2) melakukan rotasi tanaman selama 1-2 tahun; (3) diberi mulsa dan lanjaran agar buah tidak menyentuh tanah; (4) menanam tanaman tomat yang resisten; (5 ) disemprot dengan fungisida yang memiliki bahan aktif kaptafol.

  • Penyakit Tomat karena Bakteri

  • 1. Penyakit layu (Lendir)
  • Penyebab: Pseudomonas solanacearum (EF Sm) EFSm. Gejala: tanaman yang diserang penyakit ini lebih cepat layu. Tanaman yang telah terinfeksi, daunnya masih hijau tetapi kemudian tiba-tiba layu, terutama pucuk daun yang masih muda, dan daun bagian bawah menguning. Tanaman yang terinfeksi menjadi kerdil, daun menggulung ke bawah, dan kadang-kadang terbentuk akar adventif sepanjang batang tomat. Tanaman yang terserang biasanya akan roboh dan mati. Pengendalian: (1) melakukan rotasi tanaman dan tidak dapat menanam jenis-jenis tanaman yang termasuk famili Solanaceae; (2) gulma di areal pertanaman dibersihkan; (3) menanam varietas tomat yang resisten; (4) tanaman disambung dengan batang bawah cepokak; ( 5) tanaman disemprot dengan antibiotika; (6) tanaman yang sakit dicabut dan dibakar; (7) tanah yang sudah dicangkul dibiarkan beberapa waktu agar cukup terkena sinar matahari.

  • 2. Kerak bakteri, bercak bakteri
  • Gejala: adanya bercak berair kecil pada daun dan batang; bercak berair ini akan mengering, cekung dan berwarna coklat keabu-abuan garis tengah 1-5 mm; tanaman tomat yang terserang daun-daunnya mengeriting ke bawah dan mengering; batang yang terluka menyerupai kerak panjang dan berwarna keabu-abuan; daun yang terserang mengalami klorosis dan gugur; pada buah yang terserang mula-mula tampak bercak berair, kemudian berubah menjadi bercak bergabus. Pengendalian: (1) melakukan rotasi tanaman dengan tanaman yang berbeda famili; (2) menanam biji dari tanaman tomat yang sehat; (3) menanam tanaman tomat yang resisten; (4) tanaman yang sakit harus segera dicabut dan dibakar; (5) tanaman tomat yang mati tidak bisa dipendam dalam tanah; (6) menyiram tanaman dengan air yang bersih dan bebas penyakit.
  • Selain penyakit-penyakit diatas ada penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus seperti penyakit mosaik tomat, penyakit mosaik mentimun dan penyakit yang disebabkan oleh non-parasit (fisiologis) seperti penyakit busuk ujung buah, penyakit luka terbakar matahari, penyakit retak, penyakit kantong dan penyakit kelebihan dan kekurangan unsur hara. Penyakit yang menyerang tanaman tomat varietas Artaloka adalah penyakit busuk daun.

  • H. Panen

  • 1. Fitur dan Umur Panen
  • Pemetikan buah tomat dapat dilakukan pada tanaman yang telah berumur 60-100 hari setelah tanam tergantung pada varietasnya. Varietas tomat yang tergolong indeterminatre memiliki umur panen lebih panjang, yaitu berkisar antara 70-100 hari setelah tanam baru bisa dipetik buahnya. Penentuan waktu panen hanya berdasarkan umur panen tanaman sering kali kurang tepat karena banyak faktor lingkungan yang mempengaruhinya seperti: keadaan iklim setempat dan tanah. Kriteria masak petik yang optimal dapat dilihat dari warna kulit buah, ukuran buah, keadaan daun tanaman dan batang tanaman, yakni sebagai berikut:
  • a) kulit buah berubah, dari warna hijau menjadi kekuning-kekuningan.
  • b) bagian tepi daun tua telah mengering.
  • c) batang tanaman menguning / mengering.

  • Waktu pemetikan (pagi, siang, sore) juga berpengaruh pada kualitas yang dipanen. Saat pemetikan buah tomat yang baik adalah pada pagi atau sore hari dan keadaan cuaca cerah. Pemetikan yang dilakukan pada siang hari dari segi teknis kurang menguntungkan karena pada siang hari proses fotosintesis masih berlangsung sehingga mengurangi zat-zat gizi yang terkandung. Disamping itu, kondisi cuaca yang panas di siang hari dapat meningkatkan temperatur dalam buah tomat sehingga dapat mempercepat proses transpirasi (penguapan air) dalam buah. Kondisi ini dapat dapat menyebabkan daya simpan buah tomat menjadi lebih pendek.

  • 2. Cara Panen
  • Cara memetik buah tomat cukup dilakukan dengan memuntir buah secara hati-hati hingga tangkai buah terputus. Pemutiran buah harus dilakukan satu per satu dan dipilih buah yang sudah matang. Selanjutnya, buah tomat yang sudah terpetik dapat langsung dimasukkan ke dalam keranjang untuk dikumpulkan di tempat penampungan. Tempat penampungan hasil panen tomat hendaknya dipersiapkan di tempat yang teduh atau dapat dibuatkan tenda di dalam kebun.

  • 3. Periode Panen
  • Pemetikan buah tomat tidak dapat dilakukan sampai 10 kali pemetikan karena masaknya buah tomat tidak bersamaan waktunya. Pemetikan buah tomat dapat dilakukan setiap selang 2-3 hari sekali sampai seluruh tomat habis terpetik.

sumber: http://pertanianjanabadra.webs.com/

Selasa, 29 Oktober 2013

Kenapa Air Putih Bagus Diminum Saat Bangun Tidur?

DREAMERSRADIO.COM - Banyak orang tua yang menyarankan untuk segera meminum air putih setelah tubuh kita terbangun. Saran dan kebiasaan tersebut ternyata memiliki manfaat positif bagi kesehatan tubuh manusia. Lantas seperti apakah manfaat minum air putih ketika baru bangun tidur?

Dilansir dari Health, jika kamu sedang dalam program menurunkan berat badan, atau ingin menjadikan tubuh lebih segar dan sehat, maka banyak manfaat yang akan diperoleh, diantaranya:

Menghidrasi sel

Ketika beristirahat panjang pada malam hari, tentu sangat wajar jika kita mengalami rasa haus ketika bangun tidur. Karena itu hidrasi menjadi hal yang penting dilakukan pada pagi hari sehingga mampu meningkatkan laju produksi otot dan darah.

Menurut dr Samuel Oentoro SpGK, umumnya tidur panjang selama 6-8 jam tidur tanpa terbangun dan tidak minum akan menimbulkan defisit air. Pasalnya pada saat tidur tubuh terus bekerja memperbaiki sel selain terjadi penguapan.

Kendati demikian, ia menyarankan untuk tidak minum terlalu banyak begitu bangun tidur, yaitu hanya sekitar 1-2 gelas saja. Menurutnya, jika terlalu banyak, volume darah akan meningkat dengan tajam dan membuat kerja jantung menjadi berat.

Detoks tubuh

Air perasaan lemon memiliki fungsi sebagai detoks alami. Begitu juga dengan mengkonsumsi air putih  di pagi hari dapat membuang racun dan memurnikan tubuh. Bukan saja membuat tubuh sehat, minum air juga membuat kulit lebih bersih dan segar. Selain itu, air juga berfungsi untuk membersihkan usus besar sehingga memperbaiki penyerapan nutrisi yang masuk kedalam tubuh.

Menurut dr Gillian McKeith, air putih sudah memiliki fungsi detoksifikasi tetapi manfaatnya akan optimal jika diberi perasan lemon. Menurutnya segelas air hangat dengan perasan lemon di pagi hari setelah bangun tidur membersihkan berbagai lendir tidak berguna dalam tubuh sehari sebelumnya. Sebaiknya, lakukan juga malam hari sebelum tidur.

Membantu mengurangi berat badan

Minum air begitu bangun tidur baik untuk sistem pencernaan. Inilah yang membuat cara ini efektif untuk mengurangi berat badan. Penelitian menunjukkan, minum air saat perut kosong di pagi hari dapat meningkatkan laju metabolisme sepanjang hari. Air juga membuat rasa kenyang sehingga dapat menunda lapar.

Mencegah sakit

Jika kamu sering mengalami sakit, mungkin itu sebagai pertanda dari tubuh kali tubuh sedang kekurangan cairan. Air merupakan hal penting dalam menjaga keseimbangan sistem tubuh melawan infeksi.
sumber: kenapa-air-putih-bagus-diminum-saat-bangun-tidur

10 Tip Praktis Menjaga Tekanan Darah yang Sehat

7 dari 10 orang dewasa saat ini berisiko lebih besar terkena stroke atau serangan jantung akibat tekanan darah mereka terlalu tinggi. Bagaimana menjaga tekanan darah yang normal?

Lebih banyak duduk di kantor, kurang berolahraga dan mengonsumsi junk food berkontribusi besar sebagai penyebab penyakit tekanan darah tinggi yang mematikan tersebut, bahkan sudah mengincar kalangan muda saat ini.
10 Tip Praktis Menjaga Tekanan Darah yang Sehat

Di India, para ahli mengatakan, prevelansi hipertensi disana adalah sekitar 20-40 % pada orang dewasa yang tinggal di perkotaan dan 12-17% pada orang dewasa yang tinggal di pedesaan. Fakta tersebut menandakan kehidupan di perkotaan lebih besar risikonya terhadap penyakit tekanan darah tinggi.

Untuk mencegahnya, sebenarnya ada beberapa hal kecil yang terbukti dapat membantu menjaga tekanan darah yang normal. Berikut 10 tip sederhana yang kami rangkum dari Daily Mirror baru-baru ini :

1. Jogging tiap minggu
Jogging yang hanya membutuhkan waktu satu jam seminggu mampu memberikan harapan hidup selama 6 tahun. Copenhagen City Heart yang melakukan studi kardiovaskular pada sekitar 20.000 pria dan wanita yang berumur 20-93 tahun percaya bahwa jogging sederhana memberikan berbagai manfaat kesehatan, meningkatkan penyerapan oksigen, dan menjaga tekanan darah.

2. Mengonsumsi yoghurt
Menurut sebuah studi yang dipresentasikan oleh University of Minnesota di Amerika Serikat, mengonsumsi satu cup yoghurt sehari dapat mengurangi tekanan darah tinggi Anda. Penelitian itu mengungkapkan, bahwa orang yang mengonsumsi satu cup yoghurt (120 gr) setiap hari dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi sebanyak 31% selama 15 tahun.

3. Makan pisang
Mengonsumsi makanan yang kaya akan kalium, seperti pisang dapat menyelamatkan ribuan nyawa setiap tahun, seperti hasil dari sebuah studi yang diterbitkan oleh British Medical Journal Online. Kalium adalah mineral penting yang mengontrol keseimbangan cairan dalam tubuh dan membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Pastikan Anda mengonsumsi 5 buah pisang per hari yang kaya akan kalium untuk menjaga tekanan darah.

4. Kurangi garam pada makanan
Konsumsi garam berlebih membuat pembuluh darah pada ginjal menyempit dan menahan aliran darah sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi. Menurut Blood Pressure Association, makanan olahan seperti biskuit, sereal, dan makanan siap saji saja sudah mengandung 80% kadar garam dari jumlah yang asupan harian disarankan (1,5- 4,2 gr untuk orang dewasa).

5. Menjaga berat badan ideal
Penelitian telah menunjukkan bahwa sedikit saja penurunan berat badan, dapat berdampak besar pada tekanan darah Anda. Kelebihan berat badan membuat jantung Anda bekerja lebih keras sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi.

6. Tidak merokok
Nikotin pada rokok merangsang tubuh untuk memproduksi adrenalin sehingga membuat jantung berdetak lebih cepat dan meningkatan tekanan darah Anda.

7. Kurangi bekerja lembur
University of California di Amerika Serikat menemukan bahwa bekerja di kantor selama 40 jam per minggu berisiko terkena tekanan darah tinggi sebesar 14% lebih besar dibandingkan dengan yang bekerja kurang dari 40 jam per minggu. Apalagi jika Anda bekerja lembur sehingga jam kerja bisa sampai 51 jam per minggu maka risikonya meningkat menjadi 29% lebih besar.
Bekerja lembur membuat orang sulit untuk berolahraga dan makan sehat. Jadi cobalah kurangi waktu bekerja lembur agar lebih bisa bersantai di rumah dan makan malam dengan makanan yang sehat. Pasanglah alarm pada komputer Anda sebagai pengingat jam pulang.

8. Berhentilah mendengkur
Tak henti-hentinya mendengkur menjadi salah satu gejala apnea tidur obstruktif. Secara signifikan mereka yang tidur mendengkur memiliki tekanan darang yang tinggi. Jadi, cobalah cari tahu atau berkonsultasi dengan dokter bagaimana mengurangi tidur mendengkur. Tetapi berhenti merokok dan menjaga berat badan ideal juga bisa membantu Anda mengurangi mendengkur pada saat tidur.

9. Kurangi kafein
Duke University Medical Center, North Carolina, Amerika Serikat, menemukan bukti bahwa konsumsi 500 mg kafein atau sekitar 3 cangkir kopi sehari dapat meningkatkan tekanan darah Anda. Para ilmuwan mengatakan bahwa kafein dapat meningkatkan tekanan darah dengan mempersempit pembuluh darah dan dapat menyebabkan peningkatkan efek stres.

Mengonsumsi bit merah dan bayam
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal http://hyper.ahajournals.org/ menemukan bahwa mengonsumsi bit merah sebanyak satu mangkuk per hari dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi sebanyak 7%. Diperkirakan manfaat ini berasal dari kandungan nitrat yang terdapat pada bit merah dimana bayam juga memiliki kandungan yang sama.


Berjaga jaga lebih baik dari pada mencegak, Waspada  dalam setiap situasi!
sumber: 10-tip-praktis-menjaga-tekanan-darah-yang-sehat

Selasa, 22 Oktober 2013

10 Hal Pemicu Migrain yang Perlu Diketahui

Jakarta, Sakit kepala sebelah atau migrain yang parah memang sangat mengganggu. Meskipun ada banyak orang yang mengalami sakit kepala ini, namun bukan berarti penyebabnya sama.

Beberapa pemicu migrain yang umum adalah alkohol, suara keras, daging olahan dan paparan sinar matahari. Tapi ada juga beberapa pemicu migrain yang tak diduga, seperti dikutip dari Boldsky, Senin (24/6/2013):

1. Makanan yang Tak Disimpan dengan Benar

Kadang seseorang tidak menghabisakan roti atau keripik yang sedang dimakannya karena alasan kenyang. Karena sayang membuangnya, makanan ini kerap dimakan lagi di lain waktu. Tapi hati-hati dengan sisa makanan ini. Penyimpanan yang tidak benar atau terlalu lama ditinggalkan bisa memicu migrain.

Jika Anda punya sisa makanan dan berniat menghabiskannya di lain waktu, maka sebaiknya Anda menyimpannya di lemari es atau dalam wadah kedap udara.

2. Stres

Masalah emosional yang kompleks memicu stres dan pada akhirnya memicu migrain. Sebab pada saat stres, sel-sel tertentu di otak akan bereaksi secara hiperaktif untuk melawan kondisi tersebut. Nah, hal ini mempengaruhi sistem pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan migrain
 Stres dan depresi terkadang juga menimbulkan perasan was-was, khawatir, dan lainnya yang juga dapat memicu migrain atau memperparah serangan migrain.

3. Kelebihan Kafein

Kelebihan konsumsi kafein bisa memicu migrain. Namun jika Anda tiba-tiba menghentikan konsumsi kafein juga akan menimbulkan migrain yang lebih intens. Hal ini terjadi karena pembuluh darah menjadi peka terhadap kafein, sehingga penurunan mendadak dalam konsumsi kafein akan menyebabkan tubuh mengalami gejala putus zat, termasuk migrain.

4. Lingkungan

Lingkungan atau kondisi di sekitar Anda bisa menjadi pemicu migrain. Beberapa orang mengalami migrain ketika mencium parfum yang menyengat. Bau menyengat ini tentu saja tidak dapat dihindari ketika Anda berada di tempat umum. Bahkan beberapa orang mengalami serangan migrain ketika ada lampu berkedip-kedip di dekatnya.

5. Menstruasi

Terkadang migrain dialami seorang perempuan saat sebelum atau selama periode menstruasinya. Seorang perempuan lebih sering mengalami migrain bersama dengan kram menstruasi.
 Migrain biasanya terjadi karena penurunan kadar estrogen. Hal ini dapat dihindari dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang dan olahraga secara teratur.

6. Melewatkan Waktu Makan

Jangan melewatkan waktu makan Anda, karena hal ini bisa memicu migrain. Hal ini terjadi karena tubuh Anda akan kehabisan tenaga sebagai hasil dari kurangnya nutrisi. Lelah yang berlebihan ini menimbulkan migrain.

7. Kurang Tidur

Waktu tidur yang normal adalah 8 jam, jika waktu tidur Anda kurang dari itu maka keesokan harinya bisa jadi Anda terserang migrain. Jadi hentikan kegiatan-kegiatan Anda di malam hari agar bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup.

8. Cokelat

Cokelat atau makanan lain yang mengandung kakao adalah pemicu utama migrain. Hal ini disebabkan phenylethylamine yang terkandung dalam kakao dapat menyebabkan ekspansi dan kontraksi pembuluh darah
 9. Ikan

Ikan yang sudah lama, termasuk ikan kaleng atau yang diasinkan bisa memicu sakit kepala. Hal ini karena ikan tersebut biasanya mengandung pengawet dengan nitrat.

10. Pemanis Buatan

Pemicu lain migrain adalah pemanis buatan. Jadi berhati-hatilah bila Anda menggunakan pemanis buatan, apalagi aspartame selama ini dikenal sebagai pemicu migrain. Jadi sebaiknya hindari minuman diet, makanan rendah kalori dan permen bebas gula.
sumber:10-hal-pemicu-migrain-yang-perlu-diketahui

11 Cara Meningkatkan Kekuatan Tulang



Jakarta, Kerangka tulang yang kuat membuat seseorang dapat bergerak dengan lincah dan memiliki postur yang baik. Tetapi kekuatan tulang dapat berkurang seiring bertambahnya usia, sehingga Anda perlu menjaga kepadatan tulang agar tidak mudah patah atau keropos.

Seperti dilansir prevention, Kamis (4/10/2012) berikut 11 cara meningkatkan kekuatan tulang untuk mencegah patah tulang dan osteoporosis:

1. Tingkatkan konsumsi kalsium
Wanita mencapai puncak massa tulang pada usia 30 tahun dan setelah itu, tulang akan mengalami renovasi dengan mengganti sel-sel penyusun kerangka tulang setiap 7 tahun. Tetapi ketika menopause, tingkat estrogen akan berkurang dengan sendirinya, begitu juga kalsium dalam tulang dan dapat berkontribusi terhadap pengeroposan tulang.

Untuk menjaga kekuatan tulang, wanita menopause membutuhkan 1.200 mg kalsium setiap hari dan 1.000 mg untuk wanita premenopause. Sumber makanan yang mengandung kalsium terbaik adalah susu rendah lemak dan produk susu seperti yoghurt dan keju, selain itu juga terdapat dalam sayuran hijau, sarden, dan sereal.

2. Penuhi kebutuhan vitamin D
Vitamin D juga penting untuk kesehatan tulang karena membantu merombak kerangka tulang dan mempromosikan penyerapan kalsium. Tetapi kebanyakan orang dewasa tidak mendapatkan cukup kalsium setiap harinya.

Wanita harus mendapatkan 600 IU kalsium sehari hingga mencapai usia menopause dan meningkatkan hingga 800 IU sehari setelah menopause. Tubuh dapat membuat vitamin D sendiri ketika sinar matahari pagi menyentuh kulit, tetapi Anda juga bisa mendapatkannya melalui makanan dan suplemen.

Beberapa makanan sebagai sumber vitamin D antara lain minyak hati ikan Cod, salmon, 3 ons, tuna, susu yang diperkaya vitamin D, telur dengan kuning telur, dan yoghurt.
3. Kurangi konsumsi kafein
Beberapa penelitian telah menghubungkan bahwa dosis tinggi kopi dapat meningkatkan risiko patah tulang pinggul pada wanita yang lebih tua. Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan untuk mengonsumsi kafein tidak lebih dari 300 mg per hari, atau sekitar dua atau tiga cangkir kopi.

Bahkan meski Anda tidak minum kopi, Anda akan dapat memperolah asupan kafein jika mengonsumsi minuman olahraga, suplemen, dan bahkan obat-obatan tertentu.

4. Melakukan latihan yoga
Memulai latihan yoga sehari-hari bisa menjadi cara yang santai untuk melindungi kerangka tulang. Menurut sebuah studi Topics in Geriatric Rehabilitation, pasien yang memiliki masalah dengan tulang dan melakukan latihan yoga selama 10 menit setiap hari selama 2 tahun dapat meningkatkan kepadatan tulang pinggul dan pengeroposan tulang terkontrol.

Selain itu, yoga dapat meningkatkan keseimbangan dan mengurangi risiko jatuh dan patah tulang. Jika Anda memiliki tulang yang lemah, diskusikan dengan trainer yoga Anda untuk memilih gerakan yoga yang tepat untuk melatih tulang.

5. Jauhi kebiasaan minum minuman beralkohol
Alkohol dapat berdampak negatif terhadap kesehatan tulang karena terkait dengan toksisitas pada tulang pembentuk sel. Hindari minum minuman beralkohol untuk menjaga kepadatan tulang dan mencegah patah tulang maupun osteoporosis.

6. Hindari aktivitas berbahaya yang berisiko patah tulang
Untuk mengurangi risiko patah tulang, tentunya Anda harus berhati-hati dalam melakukan aktivitas yang membahayakan tulang seperti memperbaiki atap, memasang lampu dan mengendarai kendaraan bermotor.

7. Teliti apakah obat Anda menyebabkan penurunan kepadatan tulang
Obat yang biasa diresepkan kebanyakan dapat berdampak terhadap kepadatan tulang, seperti obat untuk rheumatoid arthritis atau asma, inhibitor yang diambil untuk masalah perut dan pencernaan, dan SSRI yang digunakan untuk mengobati depresi.
Tanyakan kepada dokter apakah ada obat yang Anda konsumsi dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan diskusikan untuk mengambil obat yang lebih aman untuk kesehatan tulang.

8. Dapatkan tes kepadatan tulang
Sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam Journal of Bone dan Mineral Research menemukan bahwa hanya 30 persen wanita di usia pertengahan 60 tahun yang telah menjalani scan tulang sehingga mengetahui seberapa besar risiko yang dihadapinya terhadap osteoporosis.

Dapatkan tes kepadatan tulang sejak dini untuk mengetahui bagaimana kondisi tulang Anda sehingga dapat mengoptimalkan pencegahaan terhadap patah tulang dan osteoporosis.

9. Hindari diet yang terlalu ketat
Menjadi terlalu kurus karena diet ketat atau memiliki gangguan dapat menyebabkan masalah pada tulang karena dapat merampas protein. Jika Anda terus-menerus melakukan diet untuk menjadi kurus, tulang dapat melemah dan menempatkan diri pada risiko lebih besar untuk osteoporosis.

10. Menerapkan pola diet Mediterania
Omega-3 dan lemak tak jenuh tunggal tidak hanya baik untuk fungsi hati tetapi juga memperkuat tulang punggung. Peneliti dari Athena, Yunani, mempelajari diet dari 220 wanita dan menemukan bahwa orang yang mengikuti komponen kunci dari diet Mediterania memiliki tulang yang lebih padat.

Diet Mediterania antara lain dengan makan lebih banyak minyak ikan dan minyak zaitun serta meminimalkan konsumsi daging merah.

11. Jangan merokok
Nikotin adalah radikal bebas yang dapat membahayakan tulang dan sel tubuh yang dikenal sebagai osteoblas. Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko patah tulang, sehingga berhentilah merokok mulai dari sekarang.