Jakarta, Hampir semua jomblo atau lajang yang kesepian
akan merasa lebih merana karena memiliki kebiasaan yang tak sehat.
Lajang berusia paruh baya yang hidup sendirian ternyata lebih banyak
menghabiskan waktu dengan duduk dan menonton televisi. Kebiasaan duduk
lama ini terbukti berakibat buruk bagi kesehatan.
Sebuah
penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Preventive
Medicine menemukan bahwa pria lajang cenderung duduk lama di depan
televisi di akhir pekan. Sedangkan wanita lajang banyak menghabiskan
waktu dengan duduk sambil melakukan kegiatan lain seperti membaca atau
makan di luar rumah.
Penelitian juga menemukan bahwa pengangguran
cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk dibandingkan
orang yang bekerja. Kebiasaan duduk lama ini diketahui berhubungan erat
dengan penyakit tekanan darah tinggi, jantung, diabetes dan risiko
kematian yang tinggi. Penelitian juga menunjukkan bahwa duduk lama
bahkan bisa menjadi penyebab gangguan kesehatan pada orang yang sering
berolahraga.
"Mempelajari kebiasaan duduk sangat penting karena
penelitian telah menemukan hubungannya dengan berbagai masalah
kesehatan. Kebanyakan orang menganggap duduk lama hanya menyebabkan
gangguan otot seperti sakit punggung dan leher. Berbagai bukti
penelitian yang ada menunjukkan bahwa duduk lama lebih dari 6-8 jam
sehari atau menonton televisi lebih dari 4 jam sehari berbahaya bagi
kesehatan jantung dan metabolisme tubuh," kata Nicola Burton, Ph.D.,
peneliti senior di The University of Queensland seperti dilansir medicalxpress.com, Kamis (15/3/2012).
Para
peneliti menganalisis hasil survei dari 7.719 orang berusia 40 - 65
tahun di Australia. Kesemua peserta diberi pertanyaan tentang rutinitas
sehari-harinya. Para peneliti menemukan bahwa kebanyakan orang duduk
lebih lama ketika akhir pekan dibandingkan pada hari kerja. Kebiasaan
duduk ini berbeda-beda tergantung pada apa saja yang dilakukan orang
ketika duduk.
"Kami akan mengembangkan dan mengevaluasi strategi
untuk mengurangi banyaknya waktu yang dihabiskan untuk duduk, kemudian
melihat cara tersebut efektif untuk siapa dan dalam konteks apa.
Strategi ini berbeda dengan strategi meningkatkan latihan. Waktu yang
digunakan untuk duduk dapat diganti dengan kegiatan lain selain
olahraga," kata Burton.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
menyela duduk sangat penting. Tujuannya adalah agar orang berpikir
bagaimana caranya agar tidak banyak menghabiskan waktu dengan duduk saja
dan melakukan aktivitas ringan selain olahraga, seperti membersihkan
rumah selama jeda iklan televisi atau berjalan-jalan sebentar selama
hari kerja.
"Temuan ini penting karena dapat digunakan untuk
mencari cara terbaik dalam membujuk orang agar tidak membiasakan diri
duduk terlalu lama. Karena penelitian menemukan bahwa orang lajang yang
hidup sendirian lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk, kampanye
media yang menganjurkan orang berjalan-jalan dengan pasangan mungkin
tidak akan efektif bagi orang-orang jomblo," kata Susan B. Sisson,
asisten profesor diet dan olahraga di University of Oklahoma.
Sumber: http://health.detik.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar