SUKA, CINTA & SAYANG
indah.
Di hadapan orang
yang kita sukai, musim dingin tetap saja musim dingin, hanya
suasananya lebih
indah sedikit.
Di hadapan orang
yang kita cintai, jantung kita tiba-tiba berdebar lebih cepat.
Bersama orang
yang kita sukai, kita hanya merasa senang dan gembira saja..
Apabila kita
melihat mata orang yang kita cintai, mata kita akan berkaca-kaca.
Apabila kita
melihat mata orang yang kita sukai, kita hanya tersenyum saja..
Di hadapan orang
yang kita cintai, kata-kata yang keluar berasal dari perasaan
yang terdalam.
Di hadapan orang
yang kita sukai, kata-kata hanya keluar dari pikiran saja..
Jika orang yang
kita cintai menangis, kitapun akan ikut menangis di sisinya.
Jika orang yang
kita sukai menangis, kita hanya akan menghiburnya saja.
Perasaan cinta
dimulai dari mata, tapi rasa suka dimulai dari telinga.
jika kita mau
berhenti menyukai seseorang cukup dengan menutup telinga.
Tapi jika kita
mencoba menutup mata kita dari orang yang kita cintai, cinta itu
berubah menjadi
tetesan airmata dan terus tinggal dihati kita dalam waktu yang
cukup lama..
Namun, ada
perasaan lain yang lebih mendalam dari rasa suka dan cinta yaitu
sayang Rasa yang
tidak mudah hilang dan berubah secepat rasa cinta Perasaan yang
dapat membuat
kita mau berkorban untuk orang yang kita sayangi dan mau menderita
demi kebahagiaan
orang yang kita sayangi..
Cinta ingin
memiliki. Tapi SAYANG hanya ingin melihat orang yang disayanginya
bahagia walaupun
harus kehilangan ..........
Manakah yang kita
punya...
Sumber : Sarikata.com
RENUNGAN
Tolong tundukkan kepala dan pejamkan mata kalian..
Jernihkan pikiran Saudara dari persoalan dunia
dan ingatlah bahwa kita hidup didunia hanya sekedar ”Mampir ngombe”.
Saudaraku.....
Tuliskan nama anda dalam pikiran anda dan bayangkan bahwa nama inilah yang kelak akan tertulis dibatu nisan anda.
Dibawah itu tulislah nama orang yang paling kita hormati, orang yang paling mulia ibunda tercinta yang telah mengandung anda selama 9 bulan 10 hari, yang telah melahirkan kita dari rahimnya dengan taruhan nyawa.
Kemudian bayangkan di bawah nama ibumu tuliskan juga nama yang mulia ayahanda tercinta, lelaki yang tidak mengenal waktu untuk berjuang guna menafkahi hidup kita.
Setelah itu di bawahnya tuliskan nama istri/suami, sosok manusia yang selalu mendampingi kita dikala suka dan duka, yang selalu berdo’a untuk keselamatan kita dan selalu menunggu kepulangan kita .....
Dan jangan lupa di bawahnya Saudara tulis nama anak-anak anda, manusia tanpa dosa yang diamanahkan Tuhan kepada kita ....
Saudaraku .....
Mari kita coba... dengan perlahan-lahan, dengan mata yang masih kita pejamkan coba...rasakan ... rasakan ....
Rasakan ... rasakan ...
Kita lihat di depan kita jalan yang lurus ....
dikanan kita gelap gulita sehingga kita tidak dapat melihat apa-apa....,
dan dengan perlahan-lahan dan tertatih-tatih kita berusaha jalan terus ...
dan dengan remang-remang didepan kita terlihat rumah yang sudah tua ...
Dipojok rumah itu ada kursi yang terbuat dari bambu ......
diatas kursi duduk seorang wanita ... perlahan-lahan kita pandangi wajah itu ...
dengan penuh perasaan ... itulah ibunda tercinta ...
wanita yang telah menyabung nyawa menahan sakiiiit ...
bersimbah darah karena air ketubannya pecah ketika melahirkan kita dari rahimnya . Pandangilah dan terus pandangilah wajah itu ...
Wajah ibu yang kini mungkin telah tiada,
wajah ibu yang senang dan gembira sekali ketika engkau lahir di dunia.
Dan ibu yang sudah tidak sabar kepingin lihat engkau kecil dilahirkan ...
Ibumu memanggil-manggil bidan. Bidan ..... bidan .....
bagaimana anakku bidan, dengan suara lirih karena menahan sakit dan kehabisan tenaga dia memanggil bidan,
kemudian melanjutkan dia melanjutkan panggilannya............
” Bagaimana kondisi anakku bidan..........sehatkah...........lengkapkah?
Bidan lalu menjawab ....SEHAT BU........lengkap bu........
tapi ibumu tidak percaya dan dia meminta kepada bidan untuk mendekatkan engkau yang baru lahir.
Setelah itu mengamati kamu dari ujung kaki sampai ujung rambut, setelah itu menghitung jari – jarimu satu...........dua..............tiga dan seterusnya sampai hitungan 10.
Kemudian dengan wajah yang sangat ceria dari mulut ibumu keluar suara ”ALHAMDULILLAH” Allah Maha Besar.
Disampingnya duduk seorang lelaki....lelaki yang kulitnya sudah keriput karena dimakan usia ...lelaki yang telah berjalan jauh mencarikan nafkah buat keluargannya.
bayangkan ketika kamu masih kecil ...
bapak selalu menggendong...
mengajarimu naik sepeda... sabar-sabar sekali dia.
bayangkan ..........nun jauh di sana ...........mereka menunggumu.......
dengan wajah suka cita .
Mengharap agar engkau berhasil dalam perjuangan hidup ini.
Itulah wajah Istri / Suami dan anak – anak.
Mereka begitu sabar ......sabar dengan iringan doa untukmu.
Saudaraku.......................
Bersyukurlah atas Nikmat Allah selama ini,
nikmat kesehatan,
nikmat kebahagiaan,
nikmat anak, istri / suami dan keluargamu.
Engkau yakin adanya Tuhan ?
.............Engkau yakin yakin.,
JAWAB.........AYO JAWABLAH
BOHONG !!! .............
Engkau yakin...............
BOHONG !!! ................................
Kalau engkau yakin kenapa masih menyakiti istrimu,
menyakiti suamimu.................
menyakiti anak-anakmu.....
Engkau bawa kemana kakimu selama ini..................
Mengapa engkau beri anakmu dengan uang haram...............
dan anakmu kelak di hari kemudian akan berkata kepada kepada Tuhan
masukkan ayah ibuku ke neraka .......
karena selama ini mereka telah mengisi perutku dengan uang haram.............
Bertobatlah ................................
bertobatlah mumpung ajalmu belum tiba.
Engkau juga mengajari anak - anakmu tentang Tuhan ....................
tapi engkau malah ingkar terhadap karunia Tuhan,
Sekarang mohon ampunlah....................dan bertobatlah.
Jika engkau yakin akan Tuhan ,
mengapa tidak disiplin dalam bekerja, engkau tidak bertanggung jawab................
engkau tidak adil. Nama siapa yang engkau hinakan..............
Tuhan Yang Maha Disiplin...............
Yang Maha tanggung jawab.................
Yang Maha Adil yang engkau hina............
bertobatlah.....................
Mohon ampunlah kepada Tuhanmu.
Saudaraku.......................
marilah doakan kedua orang tuamu,
istri/suami dan anak-anakmu
agar mereka kenal Tuhan.............
kita cintai ................
kita kasihi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar