Merdeka.com - Suka berwisata keliling dunia? Jika ya, Jepang bisa menjadi salah satu negara yang wajib untuk Anda kunjungi. Kenapa? Karena negeri sakura memiliki banyak hal yang bisa memanjakan "dahaga" para petualang, baik itu budaya maupun pemandangan alamnya yang sangat luar biasa. Berikut adalah tujuh hal menakjubkan yang hanya ada di Jepang. Mari kita simak bersama!
1.Hibaku Jumoku
Merdeka.com - Hibaku Jumoku merupakan pohon ajaib yang tidak mati meski telah dihantam bom atom berkekuatan dahsyat milik Amerika.
Setelah insiden memilukan bom atom Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 silam, kota ini seperti kota mati yang dikelilingi bau hangus dan bahaya radiasi. Dr Harold Jacobsen, seorang ilmuwan dari Proyek Manhattan, mengatakan kepada Washington Post bahwa tanah Hiroshima akan "mandul" dan tidak akan ada tanaman yang tumbuh selama 75 tahun di kota itu.
Hari ini, setelah lebih dari enam dekade, Hiroshima telah menjadi sebuah kota modern yang hijau dan dinamis. Banyak dari pohon yang ditanam di kota ini setelah perang merupakan hadiah dari luar negeri dan juga dari negara bagian lain di Jepang.
Namun menariknya, ratusan pohon yang masih berdiri hingga saat ini benar-benar berasal dari sisa ledakan bom kala itu. Meskipun sempat rusak dan terbakar, ajaibnya pohon-pohon itu tetap selamat dan segera pulih kembali.
2.Meoto Iwa
Merdeka.com - Selain dijuluki batu kawin, Meoto Iwa juga dikenal sebagai batu suami-istri. Meoto Iwa adalah sepasang tumpukan batu kecil yang berada di laut, tepat di depan Kuil Futami Okitama-jinja di Teluk Futami, Jepang.
Menurut keyakinan penganut Shinto, kedua batu ini mewakili persatuan pencipta Kami (roh), yang kemudian dipakai untuk merayakan persatuan pria dan wanita dalam sebuah pernikahan.
Batu yang lebih besar dinamakan Izanagi. Dia disimbolkan sebagai suami, dan menjulang setinggi 9 meter dengan keliling sekitar 40 meter. Izanagi memiliki sebuah gerbang torii Shinto berukuran kecil di puncaknya. Di sebelah kanannya, terdapat sebuah batu yang berukuran lebih kecil bernama Izanami. Batu yang memiliki tinggi 3,6 meter dan keliling 9 meter ini adalah "istri" dari Izanagi.
Untuk "menikahkan" mereka, kedua batu itu dipasangi sebuah tali suci yang sering dijumpai di kuil-kuil Shinto dan tempat-tempat suci lainnya di Jepang. Tali tersebut terbuat dari batang padi yang dikepang, yang biasa disebut shimenawa. Dengan berat hampir satu ton, tali tersebut diganti secara berkala, dalam sebuah upacara khusus yang diadakan tiga kali dalam setahun, pada bulan Mei, September dan Desember.
Selama upacara tersebut berlangsung, warga desa setempat akan membuat lima tali baru yang masing-masing berdiameter 2,5 cm dan memiliki panjang 35 meter. Sampai kini, Meoto Iwa tetap dianggap sebagai tempat suci untuk pernikahan, sehingga beberapa pasangan sering datang kemari untuk berdoa agar pernikahan mereka selalu kuat dan abadi.
3.Hitachi Seaside Park
Merdeka.com - Hitachi Seaside Park, yang terletak di Hitachinaka, Prefektur Ibaraki, adalah sebuah taman bunga dan destinasi wisata yang cukup populer di Jepang.
Taman seluas 3,5 hektar itu dihiasi bunga-bunga cantik yang tumbuh sepanjang tahun. Setiap musim, para wisatawan bisa menemukan berbagai berbagai bunga bermekaran di atas "Miharashi No Oka", bukit yang memberi panorama Samudera Pasifik.
Selain nemophilas, taman ini juga memiliki sekitar satu juta bunga bakung yang mekar di tengah-tengah pepohonan pinus. Terdapat pula sekitar 170 varietas tulip dan bunga lainnya. Sebagaimana dilansir Amusingplanet, Hitachi Seaside Park adalah sebuah destinasi menakjubkan yang wajib dikunjungi oleh siapapun yang berlibur ke Jepang.
4.Bukit pasir Tottori
Merdeka.com - Siapa yang menyangka bahwa terdapat sebuah gurun pasir di Jepang. Objek wisata ini sebetulnya adalah sebuah bukit pasir raksasa yang tampak seperti gurun. Bukit Pasir Tottori terletak di dekat Kota Tottori di Honshu, Jepang.
Bukit pasir yang membentang di sepanjang pantai timur Tottori ini berjarak sekitar 2 kilometer dari bibir pantai. Tersebar di area seluas 30 kilometer persegi, bukit pasir ini kerap dijuluki gurun mininya Jepang.
Bukit Pasir Tottori tercipta karena adanya endapan sedimen yang dibawa dari Pegunungan Chugoku oleh Sungai Sendai ke Laut Jepang. Arus laut dan angin membantu membawa pasir-pasir itu dari bawah naik ke pantai, di mana angin kemudian membentuk bukit pasir tersebut.
Bukit pasir Tottori telah ada selama lebih dari 100.000 tahun, tetapi bukit ini terus menurun karena adanya program reboisasi setelah Perang Dunia II. Selain itu, penghalang beton yang didirikan untuk melindungi pantai dari ancaman tsunami telah mengganggu arus yang membawa pasir ke pantai.
Bukit Pasir Tottori telah menarik sekitar dua juta pengunjung setiap tahunnya, sebagian besar berasal dari Jepang dan Asia Timur.
5.Pulau Kucing
Merdeka.com - Pulau kucing yang resmi disebut Tashirojima ini merupakan sebuah pulau kecil yang berada di Ishinomaki, Prefektur Miyagi, Jepang.
Pulau ini dikenal luas sebagai Cat Island karena jumlah populasi kucing liar yang tumbuh subur di Tashirojima. Hal ini sebagai akibat dari kepercayaan lokal yang mengatakan bahwa memberi makan kucing akan membawa kekayaan dan keberuntungan. Oleh karenanya, populasi kucing di pulau ini meledak hingga melebihi jumlah penduduk yang tinggal di pulau tersebut.
Ada sekitar 100 penduduk yang tinggal di Pulau Kucing, dan kebanyakan dari mereka sudah berusia lebih dari 70 tahun. Di sini hanya ada satu orang yang berusia 37 tahun, dan sisanya telah berumur lebih dari 60 tahun.
Dengan lebih dari 50% populasi manusia yang berusia lebih dari 65 tahun, kelangsungan hidup pulau ini sedang terancam. Bisa jadi, suatu hari pulau ini hanya akan dihuni oleh kawanan kucing liar yang terus beranak pinak.
Tradisi memelihara kucing rupanya telah dilakukan oleh penduduk pulau tersebut sejak zaman Edo. Pada awalnya, penduduk melatih kucing-kuncing itu untuk menekan perkembangan jumlah tikus. Seiring dengan berjalannya waktu, para penduduk yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan itu rupanya menjadi sangat menyukai kucing dan senang hidup berdampingan dengan mereka.
Suatu hari, ketika para nelayan sedang mengumpulkan batu yang digunakan untuk membetulkan jaring, batu itu tak sengaja nyasar dan menghantam tubuh salah satu kucing. Para nelayan yang merasa menyesal atas terbunuhnya kucing tersebut kemudian menguburkan dan mendirikan kuil kecil untuk menghormati arwahnya.
6.Kafe burung hantu
Merdeka.com - Kafe bertemakan binatang sudah menjadi bagian dari destinasi wisata yang paling banyak dicari di Jepang. Baru-baru ini, sebuah kafe bertemakan burung hantu juga dibuka di Jepang.
Sebagaimana dilansir kotaku.com, di sini para pengunjung bisa menikmati secangkir minuman hangat atau dingin, sambil mengelus burung hantu yang bertengger di dekat mereka.
Burung hantu yang tinggal di kafe ini punya tubuh yang bersih dan sehat, sehingga para pelanggan tak perlu khawatir tertular penyakit. Saat akhir pekan tiba, kafe burung hantu akan dipenuhi banyak pelanggan.
Tak jarang, mereka yang penasaran dengan kafe ini rela mengantre di luar, demi bisa merasakan pengalaman makan ditemani burung hantu. Apakah Anda tertarik untuk menikmati secangkir kopi nikmat bersama seekor burung hantu yang ramah?
7.Pulau kelinci
Merdeka.com - Okunoshima adalah sebuah pulau kecil yang terletak di perairan dalam Jepang, di kota Takehara, Prefektur Hiroshima. Untuk sampai kesana, para wisatawan dapat mengaksesnya dengan feri dari Tadanoumi dan Omishima.
Bagi Anda yang suka kelinci, Okunoshima adalah surga kelinci di Jepang. Bahkan, pulau ini juga sering dijuluki Usagi Shima atau pulau kelinci. Di sini, para wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan kelinci lucu yang berkeliaran di sekitar pulau.
Sayangnya, hingga hari ini pulau Okunoshima masih dianggap berbahaya bagi manusia. Warisan gas beracun yang tertanam di beberapa titik di pulau tersebut dikhawatirkan dapat menyebarkan penyakit pada manusia. Pada tahun 2005, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang melaporkan bahwa tingkat arsenik di atmosfer Okunoshima 49 kali lebih besar dibanding standar lingkungan normal, sebagaimana dilansir Odditycentral (16/1).
Walaupun pulau Okunoshima telah dinyatakan aman untuk dikunjungi, menurut Masayuki Yamauchi, seorang relawan yang memberikan tur ke reruntuhan pabrik Okunoshima mengatakan: "Ada 11 lokasi yang tetap disegel di pulau ini karena digunakan sebagai tempat penguburan pekerja yang meninggal setelah perang usai. Dan masih banyak yang meragukan keamanan dari pulau ini sebab tidak adanya operasi dekontaminasi besar-besaran."
Masayuki juga menambahkan para wisatawan selalu disarankan untuk tetap berada di trotoar dan jalan-jalan resmi yang ditetapkan oleh pihak pengelola pulau.
Penasaran? Yuk lihat aksi para kelinci imut ini!
sumber:
http://www.merdeka.com
Tambahkan komentar kamu!