Senin, 26 Agustus 2013

Kode Warna di Bawah Tube Pasta Gigi, Apa Artinya?

Jakarta, Belakangan ini, imbauan untuk berhati-hati memilih pasta gigi banyak beredar di jejaring sosial terutama Facebook. Isinya tentang kandungan bahan aktif dalam pasta gigi yang bisa diketahui berdasarkan kode warna dalam kemasannya.

Imbauan yang dibagikan (share) secara berantai ini disertai dengan ilustrasi yang menunjukkan letak kode warna yang dimaksud. Kode berupa garis kecil di bagian bawah tube atau kemasa pasta gigi itu pun dilingkari dengan warna merah supaya terlihat.

Keterangan tentang arti kode yang disertakan dalam posting-an tersebut kurang lebih tertulis sebagai berikut:

Green : Natural.
Blue : Natural + Medicine.
Red : Natural + Chemical composition.
Black : Pure Chemical.

Lalu di bawahnya ada peringatan "BE AWARE OF THE PRODUCTS THAT YOU USE DAILY!" tanpa keterangan lebih lanjut. Versi lain ada yang secara gamblang menyebut beberapa merek pasta gigi, dengan mengatakan bahwa pasta gigi dengan kode hijau adalah yang terbaik.

"Terus terang hal tersebut (kode warna) belum pernah saya kenal," kata drg Ratu Mirah Afifah, GCClinDent, MDSc, Professional Relationship Manager Oral Care Unilever, pemegang merek Pepsodent, saat dikonfirmasi detikHealth, seperti ditulis Senin (26/8/2013).

Namun drg Ratu Mirah memastikan, semua ingredients atau kandungan terutama bahan aktif seharusnya sudah tercantum dalam kemasan. Tanpa perlu mengartikan kode sekalipun, siapapun bisa mengetahui bahan aktif apa saja yang ada di dalam pasta giginya.

Yang pasti lagi menurut drg Ratu Mirah, semua pasta gigi pasti mengandung fluoride karena bahan tersebut dibutuhkan untuk menguatkan email dan mencegah dari gigi berlubang. Saat ini, semua pasta gigi di Indonesia harus mengandung bahan fluoride tersebut.

Selain fluoride, berbagai jenis bahan aktif lainnya juga sering ditambahkan sesuai dengan kebutuhan pasien. Contohnya HAP (hydroxyapatite) mineral dan potassium citrate untuk gigi sensitif, serta zinc citrate untuk memelihara kesehatan gusi.

"Semua pasta gigi yang beredar di Indonesia sudah lewat persetujuan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) jadi aman untuk dipakai sehari-hari," pungkas drg Ratu Mirah.

Sabtu, 24 Agustus 2013

Tip Menghindari Racun dari Kemasan Pangan

KOMPAS.com - Masih banyak orang tak terlalu peduli dengan kemasan pangan. Padahal kemasan berperan penting dalam menentukan aman tidaknya pangan yang dikonsumsi, terutama pangan olahan. Bila pangan dikemas dengan plastik atau material yang mengandung beracun, bukan tak mungkin kandungan toksinnya dapat mencemari pangan dan masuk ke dalam tubuh.

Salah satu zat kimia beracun yang sering ditemukan dalam kemasan seperti plastik atau kaleng makanan adalah Bisphenol-A (BPA). Zat yang satu ini biasanya tidak disebut dalam label komposisi makanan atau minuman.  Tetapi bukan berarti kita tidak mengonsumsinya.  Secara tidak sadar, BPA bisa masuk ke dalam tubuh bila kita tidak bijaksana dalam pemilihan makanan olahan yang dikemas.

BPA adalah zat ini sudah digunakan untuk kemasan makanan sejak 1950an. BPA adalah esterogen sintetik yang ditemukan dalam kemasan minuman yang dapat dipakai ulang, keping DVD, telepon selular, lensa kacamata dan bagian dari perangkat automobile.

Di pasar atau supermaket, kita biasa menemukan BPA  dalam produk air minum yang dikemas plastik berbahan polikarbonatdan dan beberapa kaleng makanan. Zat ini juga dapat ditemukan pada kertas thermal yang digunakan sebagai bon pembayaran di kasir.

BPA yang digunakan untuk kaleng dan botol dapat menyerap ke dalam makanan dan minuman. BPA bisa menyerap sempurna dalam produk makanan kalengan yang asam, asin atau berlemak seperti santan, tomat, ikan, sup, dan sayur. Dengan meningkatnya penggunaan BPA dalam kemasan pangan, bukan tidak mungkin bahan kimia ini  masik mudah masuk ke dalam tubuh.

Survei yang dilakukan Center for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat pada 2003 sampai 2004 menemukan, 93 persen dari 2.500 responden memiliki BPA dalam tubuhnya. Pada 2011, penelitian yang dilakukan Harvard School of Public Health menemukan, orang yang mengonsumsi sup kalengan tiap hari selama 5 hari mengalami kenaikan BPA sampai 1.000 persen dalam tubuhnya.  Kenaikan zat BPA itu ditemukan dalam air seni setelah dibandingkan dengan responden yang mengonsumsi sup segar selama 5 hari.

BPA juga bahkan mulai merambah pada produk botol susu bayi. Bagaimanapun sebelum BPA bisa dialihkan dari kemasan hidangan, berikut tips untuk mengurangi paparannya

Menurut para ahli dari Duke Medicine, penelitian pada hewan telah memunculkan kekhawatiran bahwa dampak BPA  bagi kesehatan mungkin dapat berpengaruh pada manusia. Zat ini diyakini dapat menimbulkan beragam gangguan, mulai dari masalah organ reproduksi, perilaku, obesitas hingga kanker.

Padan pengawas obat dan makanan AS (FDA) juga telah mewaspadai isu ini dan mulai mengambil langkah untuk membatasi paparan BPA pada produk pangan, termasuk di antaranya melarang penggunaan BPA  dalam botol susu bayi.

BPA hingga saat ini belum dilarang penggunaannya dalam kemasan plastik. Namun untuk membatasi serta mengurangi ancaman dari paparannya, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil :

1. Pilih kemasan yang berlabel 'Bebas BPA' atau 'BPA Free'
2. Pilihlah kemasan berbahan kaca, porselen, atau stainless steel daripada aluminium dan plastik
3. Jangan pilih platik botol dengan kode atau nomor recycling 3 atau 7 pada adasar botol. Nomor 6 juga sebaiknya jangan dipilih.
4. Jangan panaskan kemasan plastik dalam microwave
5. Jangan cuci atau kembali menggunakan kemasan tanpa label 'Bebas BPA' atau 'BPA Free.'
6. Kurangi konsumsi pangan dalam kaleng kecuali berlabel 'Bebas BPA' atau 'BPA Free.'

Selain tips  diatas, berikut tiga tipe kemasan plastik yang wajib dihindari :

1. Kemasan plastik bernomor 3 Kemasan ini berbahan PVC yang merangsang pertumbuhan sel kanker (karsinogen). Kode atau nomor 3 mungkin melepaskan racun pada makanan dan minuman. Risiko akan semakin tinggi bila kemasan dicuci, dipanaskan, atau didinginkan. Kemasan plastik yang fleksibel berpeluang besar mengandung BPA.

2. Kemasan plastik bernomor 6. Kemasan ini berbahan PS, atau yang biasa dikenal sebagai styrofoam. Kemasan ini akan melepaskan racun bila dipanaskan.

3. Kemasan plastik bernomor 7 (Other). Ditemukan dalam botol bayi, botol air minum dan pengemas lainnya. Nomor 7 mengandung Bisphenol A. Zat ini berefek pada perubahan kinerja saraf dan tingkah laku, serta pubertas yang terjadi lebih dini.
sumber: http://health.kompas.com/read/

Baca juga
5-cara-kurangi-paparan-bpabahan-pembuat
zat-kimia-kemasan-plastik-picu-kegemukan

5 Cara Kurangi Paparan BPA/bahan pembuat plastik

Kompas.com - Bisphenol A atau lebih dikenal dengan BPA adalah zat kimia yang dipakai untuk membuat plastik. Zat ini juga ditemukan dalam lapisan kaleng makanan dan minuman.

Karena cukup banyak produk yang menggunakan BPA, akhirnya kita pun mejadi sering terpapar zat kimia yang mirip dengan hormon estrogen ini. Padahal, paparan BPA bisa mengganggu sistem hormonal.

Meski kandungan mirip hormon dalam BPA relatif lemah, tetapi para ahli mengingatkan bahaya zat ini bagi kesehatan. Karena itu ibu hamil dan ibu menyusui disarankan untuk mengurangi paparan BPA.

Berikut 5 tip yang disarankan Food and Drug Administration untuk membatasi paparan BPA.

1. Perhatikan kode daur ulang
Di setiap produk plastik terdapat kode daur ulang yang disebut juga dengan kode identifikasi resin. Hindari wadah plastik yang memiliki kode 3 atau 7 karena umumnya dibuat dengan BPA.

2. Batasi makanan kaleng
Sekitar 200 tahun lalu kaleng dibuat untuk mengawetkan makanan dan mengurangi bobot wadah makanan sehingga lebih mudah dikirimkan ke tentara di tempat jauh. Meski penciptaan kaleng menakjubkan, namun sebenarnya kaleng menyimpan bahaya.

Dalam proses pembuatan kaleng yang disebut migration, BPA dalam lapisan kaleng bisa luntur dan masuk dalam makanan, terutama makanan cair seperti sup atau saus.

3. Pilih wadah nonplastik
Ada banyak alternatif pengganti wadah plastik, misalnya beling, keramik, kayu, perselen, atau stainles. Kebanyakan bahan-bahan tersebut aman jika dipanaskan dan tahan lama. Selain itu, mengganti produk plastik dengan wadah yang lebih tahan lama bisa menghemat biaya dan melindungi lingkungan.

4. Gunakan yang baru
Jangan gunakan botol plastik yang tergores. Jika botol plastik itu dibuat dengan BPA, goresan bisa menyebabkan pelepasan zat kimia ini. Selain itu goresan kecil juga bisa menjadi celah untuk bakteri berkembang biak.

5. Jangan dipanaskan
Jangan memanaskan atau merebus wadah plastik yang mengandung BPA. Zat kimia ini dapat mudah terlepas jika produk plastik terlalu panas. Hindari pula memasukkan wadah plastik polikarbonat ke dalam microwave.

Sumber :www.livescience.com

Zat Kimia Kemasan Plastik Picu Kegemukan?

Kompas.com — Paparan zat-zat kimia dari lingkungan ternyata juga bisa menyebabkan kegemukan. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah zat kimia dalam plastik kemasan makanan.

Penelitian menunjukkan, anak-anak yang sering terpapar bahan kimia untuk menghaluskan plastik, phthalate, cenderung mengalami obesitas dan menunjukkan tanda awal diabetes.

Tingginya kadar phthalate dalam urine berhubungan dengan resistensi insulin pada remaja. Berdasarkan data dari survei yang sama, diketahui juga bisphenol A (BPA), digunakan untuk kaleng alumunium, berpengaruh pada risiko kegemukan pada remaja.

"Pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik memang jadi penyebab obesitas. Namun unsur kimia yang mulai teridentifikasi juga berkontribusi," kata dokter anak dari New York University, Dr Leonardo Trasande.

Tim riset Trasande menganalisis data dari survei kesehatan dan nutrisi nasional yang dilakukan pada 2003 hingga 2008. Tes ini menguji sampel urine dan darah 766 remaja berusia 12-19 tahun. Peneliti menemukan kadar salah satu jenis phthalate Di-2-ethylhexylphthalate (DEHP) yang tinggi berhubungan dengan resistansi insulin sebagai prekursor diabetes.

Dalam riset ini, hanya 15 persen partisipan dengan kadar rendah DEHP yang terkena resistansi insulin. Sementara resistensi insulin terjadi pada 22 persen responden dengan tingkat DEHP tertinggi.

DEHP, kata Trasande, sering digunakan untuk melembutkan botol plastik. Sebagai salah satu jenis phthalate, penggunaan DEHP ditandai dengan nomor di 3 kemasan daur ulang.

Unsur kimia mungkin memengaruhi bagaimana tubuh menghasilkan insulin sebagai respons atas gula. Karena itu, Trasande menyarankan orangtua menghindari membeli kemasan plastik dengan DEHP.

"Saya menyarankan untuk tidak mencuci wadah plastik dalam mesin pencuci piring. Plastik yang sudah rusak atau tergores, sebaiknya langsung dibuang," ujar Trasande.

Penelitian senada dilakukan Dr Joyce Lee dari University of Michigan di Ann Arbor yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics. Riset ini menggunakan data survei 2010 yang membandingkan kadar BPA pada anak usia 6-18 tahun.

Riset yang melibatkan 3.370 anak ini membuktikan kadar BPA tidak berhubungan dengan resistansi insulin atau kadar gula darah.

Namun, anak dengan kadar BPA tinggi lebih cenderung menjadi obesitas dan memiliki lingkar pinggang yang besar. Sebanyak 25 persen anak dengan kadar BPA tinggi dua kali lebih mungkin menjadi obesitas. Normalnya, rata-rata anak memiliki 2,6 nanogram atau 2,6 gram bilionths BPA pada tiap mililiter urine.

Sumber :www.dailymail.co.uk, http://health.kompas.com/read
Editor : Lusia Kus Anna


6 Efek Berbahaya Stres pada Kesehatan Tubuh Anda

Jakarta, Stres dan tekanan hidup saat ini hampir dialami oleh semua orang. Nyatanya bagi sebagian orang kondisi ini bahkan bisa sangat membahayakan kesehatannya. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan adanya beberapa efek stres terhadap kesehatan mental dan fisik.

Ketika sedang stres, suatu bagian otak yang disebut sebagai hipotalamus memicu pelepasan hormon adrenalin dan kortisol. Adrenalin meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, sedangkan kortisol menaikkan gula darah.

6 efek yang bisa ditimbulkan akibat stres seperti dikutip dari News Max Health, Sabtu (24/8/2013), antara lain:

1. Kanker dan gangguan imun

Sistem imun alami tubuh dirancang untuk melindungi kita dari bahaya langsung. Stres kronis dapat merusak sistem tersebut dan justru menghambat kerja sistem imun. Akibatnya, risiko kanker dan masalah kesehatan lainnya akan meningkat.

Atasi dengan: Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, dan praktik-praktik lain yang bisa menenangkan pikiran. Selain itu, cobalah untuk menemukan solusi terhadap situasi stres setenang mungkin.

2. Penyakit jantung

"Masyarakat sepertinya lupa bahwa stres merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung," ungkap Chauncey Crandall, MD, salah satu ahli jantung.

Salah satunya seperti kasus penyakit jantung yang terjadi pada Mantan Presiden AS, George W. Bush. Tim dokternya meyakini bahwa penyakit jantungnya muncul karena efek stres yang ia alami saat masih menjabat sebagai presiden.

Atasi dengan: Dr Crandall merekomendasikan setiap individu untuk melakukan tes kesehatan jantung dimulai pada usia 40-an. Ini dilakukan untuk mengetahui sejak awal jika memang terdapat suatu penyakit dan memicu kebiasaan gaya hidup sehat.

3. Masalah berat badan

Stres dapat membuat seseorang menjadi makan berlebihan. Makan berlebihan ini pun biasanya berupa makanan yang tinggi kalori. Padahal obesitas dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, kanker dan depresi.

Atasi dengan: Carilah waktu yang tepat untuk makan, sebaiknya jangan makan ketika Anda sedang benar-benar stres. Jauhkan rasa nyaman saat makan untuk mengatasi stres. Sebaliknya, carilah kesenangan lain selain dengan makan agar kalori tetap terkontrol.

4. Depresi dan kecemasan

Stres memiliki dampak langsung dan nyata pada kesehatan mental. Stres kronis menyebabkan depresi, atau justru memperburuk depresi yang ada sebelumnya.

Atasi dengan: Rutinlah berolahraga. Olahraga dapat meningkatkan produksi neurotransmitter dan endorfin. Keduanya dapat meningkatkan mood dan menurunkan risiko depresi, penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker.

5. Rambut rontok

Kerontokan rambut juga sering terjadi akibat stres. Saat stres, efek yang diberikan terhadap rambut antara lain alopecia areata (sel darah putih 'menyerang' folikel rambut); telogen effluvium (rambut berhenti tumbuh); dan trikotilomania (kerontokan ekstrem akibat stres, cemas, tegang, kesepian, atau frustrasi).

Atasi dengan: Cobalah untuk membangun jaringan dukungan yang kuat, selalu berpikir positif untuk meningkatkan harga diri. Selain itu, sediakan waktu yang cukup untuk tidur setiap malamnya.

6. Sindrom metabolik

Orang yang mengalami stres kronis berada pada risiko lebih besar untuk terkena sindrom metabolik, yang merupakan kombinasi dari diabetes, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, obesitas, dan kadar kolesterol abnormal. Jika terjadi bersamaan, maka akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Atasi dengan: Lakukan 4 strategi berikut; pertama, lakukan sesuatu yang untuk menenangkan pikiran Anda seperti mendengarkan musik; kedua, latihan teratur seperti ke gym, berjalan-jalan, atau yoga; ketiga, bertemu dengan teman-teman, kerabat, atau bergabung dengan organisasi yang membuat Anda bisa berkomunikasi dengan orang yang Anda sayangi; dan keempat, konsumsi makanan yang sehat terutama yang kaya akan asam lemak omega-3, misalnya ikan dan kacang-kacangan.

Selasa, 13 Agustus 2013

7 Anjuran Berolahraga yang Terdengar Menyenangkan

Jakarta, Saat berolahraga seringkali banyak nasihat atau anjuran yang terdengar mengerikan dan terkesan melelahkan. Meskipun penafsiran terhadap anjuran tersebut tergantung individu dan belum tentu cocok untuk setiap orang, tapi ada beberapa anjuran yang mungkin bisa diterima semua orang.

Berikut tujuh anjuran olahraga yang akan mudah diterima oleh semua orang, seperti dikutip dari Huffington Post, Selasa (13/8/2013):

1. Lakukan Hanya 20 Menit

Anda tidak perlu menjadi seorang pelari maraton untuk mendapatkan tubuh yang bugar. Meski tidak seefektif olahraga berat selama 40 menit, melakukan aktivitas sehari-hari selama 20 menit telah terbukti bisa menurunkan berat badan dan lemak tubuh serta menurunkan risiko diabetes tipe 2.

2. Ambil 'Cuti Olahraga'

Tak ada salahnya libur berolahraga sekali-sekali. Hal ini wajar dan bersifat ilmiah. Terlalu over berolahraga juga bisa membahayakan otot dan sendi terutama yang berkaitan dengan siklus tidur dan menstruasi. Selain itu, kulit Anda juga bisa terbakar matahari, mengalami luka serius, atau merasa putus asa dalam upaya menurunkan berat badan Anda.

3. Temukan Jenis Olahraga yang Anda Cintai

Tak perlu memaksakan diri untuk melakukan latihan yang tidak Anda sukai. Jika Anda tidak suka berjalan, berenang, atau ikut kelas yoga, sebaiknya hentikan kegiatan itu. Cobalah cari sesuatu yang benar-benar Anda sukai misalnya Zumba, softball, atau bahkan berkebun dan kemudian buat kegiatan itu menjadi kebiasaan Anda.

4. Berhenti Lakukan Sit-up

Sit up bukanlah satu-satunya jalan mendapatkan tubuh six pack. Penelitian menunjukkan bahwa kita tidak bisa melihat pengurangan lemak tepat di daerah yang kita inginkan, seperti perut, meskipun sudah beberapa kali melakukan sit up. Ditambah lagi, sit up yang tidak perlu bisa memberatkan tulang belakang. Kekuatan inti yang penting pada tubuh yaitu keseimbangan, stabilitas, dan kekuatan tangan serta kaki.

5. Susu Cokelat Baik Diminum Usai Olahraga

Menyesap minuman manis ini dikatakan kurang baik karena mengandung lemak dan gula yang tinggi, tapi penelitian baru-baru ini 'mengizinkan' kita untuk merasa seperti anak kecil lagi. Sebab susu cokelat dikatakan sebagai kombinasi karbohidrat dan protein yang cukup padat yang dibutuhkan tubuh untuk segera pulih dari berolahraga.

6. Jangan Kurangi Tidur Demi Olahraga

Olahraga dan tidur memiliki hubungan yang erat. Oleh karena itu, mengurangi waktu tidur untuk berolahraga bisa berisiko bagi kesehatan Anda. Seperti penelitian Daylight Saving Time, kehilangan jam tidur selama satu jam saja bisa meningkatkan efek berbahaya seperti kecelakaan mobil, serangan jantung, dan cedera di tempat kerja.

"Jika Anda kurang tidur, Anda akan lebih berisiko mengalami peradangan dan penurunan hormon yang membantu menurunkan lemak serta menstabilkan nafsu makan," kata Ben Greenfield. Oleh karena itu, buatlah diri Anda senyaman mungkin berada di balik selimut dan dapatkan tidur yang nyenyak.

7. Kafein Bisa Memberi Stamina

"Sentakkan kafein dari kopi atau teh bisa memberi stamina dan daya tahan yang sedikit lebih baik, tapi usahakan jangan gunakan pemanis seperti gula karena itu bisa menghilangkan efek pick me up dari kafein," kata ahli gizi olahraga, Molly Kimball Shape.

(vit/vit)
sumber: http://health.detik.com/

7 Alasan Ini Buat Kamu Wajib Menyukai Bayam


DREAMERSRADIO.COM - Bayam, si hijau kesukaan popeye ini adalah salah satu sayuran yang memiliki  banyak manfaat dan baik bagi kesehatan. Bagi kamu yang menyukai sayuran terutama bayam, sangat baik dan kamu bisa mendapat semua kebaikan dari sayuran ini. Tapi, bagi yang tidak menyukai sayuran, wajib untuk menyukai bayam. Dilansir dari magforwomen.com, inilah 7 alasan yang baik, kenapa bayam sangat bermanfaat untuk dikonsumsi :

Baik untuk saluran pencernaan

Bila punya masalah dengan pencernaan, makan saja bayam. Karena sayuran ini adalah salah satu sumber terbaik serat. Serat sendiri sangat baik untuk membantu melancarkan pencernaan.

Bayam menetralisir efek sodium

Terlalu banyak mengkonsumsi bayam sangat tidak baik bagi tubuh, karena dapat memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Makan bayam secara teratur membantu untuk menstabilkan tekanan darah. Karena sayuran ini banyak mengandung kalium, yang menetralisir dampak buruk dari natrium pada tubuh.

Bayam baik untuk sistem pembuluh darah

Telah terbukti bahwa beberapa komponen protein bayam memperlambat konversi peptida angiotensin I menjadi angiotensin II. Proses ini membuat pembuluh darah sempit dan meningkatkan tekanan darah. Bayam dapat mengatasi hal tersebut karena bayam mengandung lutein.

Membuat tulang sehat dan mencegah pendarahan

Bayam mengandung vitamin K yang baik untuk pembekuan darah dan tulang. Sayuran hijau ini dapat mencegah terjadinya pendarahan. Selain itu bayam kaya akan mineral seperti  fosfor, tembaga, seng, mangan dan magnesium yang membuat tulang kuat dan mencegah osteoporosis.

Kaya antioksidan

Flavonoid yang terkandung dalam bayam baik untuk mencegahan penuaan dini dan risiko terkena kanker. Senyawa ini mengurangi efek radikal bebas pada tubuh, yang berpengaruh merusak pada sel dan memicu perkembangan tumor ganas.

Bayam memperkuat sistem kekebalan tubuh

Bayam kaya akan nutrisi dan vitamin. Vitamin yang terkandung didalamnya antara lain A,C,E,D dan B. Semua vitamin tersebut sangat baik bagi kekebalan tubuh. Jadi mengkonsumsi bayam dapat mencegah terjangkit infeksi dan berbagai penyakit lainnya.

Menurunkan berat badan

Bila kamu sedang menjalani program  diet, ada baiknya makan bayam. Sayuran ini selain kaya akan nutrisi, sumber serat juga rendah kalori. Mengkonsumsinya dapat membuat kenyang lebih lama.

Itulah semua kebaikan bayam. Jadi tak ada alasan lagi untuk tidak menyukai sayuran kaya manfaat satu ini.

(mya)
sumber: http://id.she.yahoo.com/

Sabtu, 03 Agustus 2013

9 Makanan Terburuk untuk Dikonsumsi

Kami tidak mengatakan, makanan-makanan di bawah ini tidak boleh lagi Anda konsumsi. Tetapi berusahalah menghindari makanan di bawah ini dalam menu Anda, jika Anda ingin mempertahankan nutrisi dan menurunkan berat badan.

1. Pencuci mulut yang digoreng

Pada dasarnya makanan pencuci mulut sudah memiliki kadar lemak dan gula yang tinggi. Jadi bayangkan betapa buruknya jika dihidangkan dengan cara digoreng. Dan jangan terlena dengan pisang goreng atau nanas goreng mentang-mentang buah. Karena dibuat dengan adonan pembungkus dan sirup, mereka adalah pencuci mulut yang buruk.

2. Makanan yang digoreng dan berlapis keju

Pada dasarnya, semua gorengan buruk bagi kesehatan. Jadi jika kentang goreng dilapisi keju, tentu makanan ini masuk dalam daftar paling buruk untuk dikonsumsi. Keju biasanya mengandung lemak 10 kali lebih bayak dari ikan dan daging putih. Apalagi ditambah karbohidrat goreng.

3. Minuman bersoda

Minuman ringan dan soda buruk bagi kesehatan karena mengandung banyak kalori, meskipun dikonsumsi dalam jumlah kecil. Berdasarkan hasil studi, minuman bersoda dapat meningkatkan risiko kerapuhan tulang alias osteoporosis, sakit gigi, dan serangan jantung. Selain itu, minuman-minuman diet juga tidak direkomendasikan karena berpotensi meningkatkan risiko erosi gigi (karena gelembung-gelembung dalam minuman itu bersifat masam).

4. Alcopop berwarna

Alcopop adalah minuman yang mengandung alkohol dengan kadar 4-7 persen. Alcopop mengandung kalori yang tinggi, karena mengandung gula dan alkohol berkalori. Ditambah lagi, minuman itu penuh pewarna dan perasa, yang membuatnya menjadi minuman yang cukup beracun. Panduan yang cukup praktis adalah, semakin cerah warna alcopop, maka semakin buruklah minuman itu untuk dikonsumsi.

5. Makanan cair

Oke, makanan cair memang tidak selalu buruk, namun makanan cair atau minuman makanan pengganti dapat menjauhkan Anda dari mengonsumsi makanan yang tepat. Makanan pengganti mungkin akan lebih cocok dikonsumsi orang yang sedang sakit, namun jangan biarkan makanan semacam itu menggantikan makanan alami.

6. Daging olahan

Daging olahan punya nama lain “daging misteri”, karena tidak jelas apa yang terkandung di dalamnya. Namun satu hal yang pasti, jika daging olahan itu dikemas dalam kaleng dan jenis dagingnya tidak jelas, maka daging tersebut tidak baik bagi tubuh. Berusahalah untuk menghindari sosis dan salami, karena hasil olahan dengan lemak dan garam.

7. Chicken nugget

Chicken nugget hampir sama dengan sosis, yakni berasal dari daging sisa dicampur dengan tepung. Dan saat nugget-nugget kecil itu digoreng, maka akan meningkatkan levelnya sebagai makanan terburuk untuk dikonsumsi. Sepotong kecil nugget yang digoreng menyerap lebih banyak lemak dari hasil penggorengan itu.

8. Donat

Jika ada satu makanan yang melambangkan makanan junk food abad ke-21, itu adalah donat. Baik dilapisi, diisi, dikilapkan dengan gula dan selai, atau yang polos sekalipun, makanan ini tidak baik bagi tubuh. Bukan hanya sekedar masalah tepung halus dan gula halus, namun makanan ini juga digoreng dalam minyak sulingan. Donat akan mengganggu keseimbangan gula darah Anda, dan dapat mempercepat proses pembakaran, sehingga Anda akan cepat merasa lapar lagi.

9. Sup Kaleng

Sup memang bukan makanan yang buruk dan tidak layak dibandingkan dengan makanan-makanan di atas. Namun jika sudah berbicara mengenai garam dan makanan kemasan, maka tentu saja sup kaleng masuk daftar. Akan jauh lebih baik bila Anda memasak sup sendiri. Bukan kalengan.

sumber: http://id.she.yahoo.com/

10 Makanan yang Ternyata Beracun

Ketika dikonsumsi sedikit, makanan berikut ini memang tidak mengganggu kesehatan Anda. Tetapi dalam jumlah besar, mereka bisa memberi dampak yang lebih merugikan dari yang Anda kira.


Jamur
Jamur yang tersedia di supermarket seharusnya aman untuk dikonsumsi, tetapi para penggemar jamur perlu berhati-hati karena banyak spesies dapat sangat berbahaya bahkan mematikan.

Sekitar 100 spesies jamur dikabarkan berbahaya bagi manusia, dengan gejala mulai dari sakit kepala hingga kejang bahkan kematian. Pada tahun 2010 sejumlah kecil jamur yang disebut Little White dianggap bertanggungjawab atas kematian sekitar 400 orang di Cina.

Cabai
Cabai terkenal karena pedasnya, yang membuatnya sangat terkenal. Kendati begitu, ternyata kepedasan tersebut dihasilkan dari senyawa kimia (capsaicin) yang dapat menyebabkan efek keracunan seperti sakit perut, gatal-gatal, dan dalam kasus paling parah, dapat berujung pada kematian.

Bagi kebanyakan orang, mengonsumsi cabai hanya sedikit berbahaya, namun capsaicin memang paling baik dibatasi dalam konsumsinya, jadi pastikan untuk tidak terlalu banyak memakannya dan hindari kompetisi makan makanan pedas!

Minyak rapeseed
Ada banyak kontroversi tentang minyak yang tampak alami dan tidak berbahaya ini, namun anggapan umum menyatakan bahwa minyak rapeseed memiliki banyak efek negatif pada kesehatan. Laporan menyatakan bahwa tumbuhan rape, yang merupakan sumber dari minyak tersebut, sangat beracun, dan efek samping mengonsumsi minyaknya antara lain adalah masalah pernapasan dan kebutaan.

Beras
Tidak diragukan lagi, beras memiliki banyak manfaat kesehatan. Kendati begitu, sebuah penelitian mengungkapkan, satu dari lima kemasan beras panjang Amerika mengandung zat beracun dengan tingkat berbahaya, sementara penelitian lainnya menemukan terdapat kadar arsenik dalam susu beras dan beras bayi.

Meskipun semangkuk nasi berisiko relatif kecil dalam menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, konsumsi arsenik dengan kadar tinggi erat kaitannya dengan kanker.

Biji pala
Meskipun biji pala memiliki manfaat kesehatan, namun juga dapat sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Biji pala mengandung zat beracun yang disebut myristicin, porsi sedang dari biji pala dapat menyebabkan halusinasi, sementara dalam jumlah besar biji pala dapat menyebabkan kejang, berdebar-debar, mual, dehidrasi, dan kematian.

Apel non-organik
Karena apel rawan menjadi tempat berkembang biak serangga, para petani sering melapisi buah dengan bahan kimia pestisida dan fungisida, beberapa di antaranya akan menyerap ke dalam dagingnya. Untuk meminimalkan risiko kesehatan, cobalah untuk membeli apel organik kapan pun Anda bisa, atau setidaknya kupas kulitnya sebelum makan.

Salmon ternak
Sebuah penelitian menemukan, 13 racun berbeda — antara lain PCB, yang diklasifikasikan sebagai sebuah kemungkinan karsinogen manusia oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) — berada pada tingkat yang lebih tinggi dalam salmon yang dibesarkan di peternakan daripada yang terdapat dalam salmon liar.

Karena kemungkinan bahaya kesehatan akibat mengonsumsi racun tersebut, dianjurkan untuk mengurangi porsi dari salmon ternak (petunjuknya adalah dengan mengurangi setengah porsi per bulan, bergantung dari mana salmon tersebut berasal) atau beralih mengonsumsi salmon liar.

Popcorn microwave
Meskipun makan popcorn microwave tidak diyakini berbahaya bagi kesehatan, namun ditemukan bahwa popcorn dengan bumbu mentega mengandung bahan kimia berbahaya (diacetyl) dalam bumbu tersebut yang melepaskan gas beracun ketika dimasukkan ke dalam microwave.

Meskipun sejauh ini hal tersebut sebagian besar hanya dialami oleh pekerja pabrik — dengan banyak timbulnya penyakit paru-paru yang disebut sebagai “paru-paru popcorn” — seorang konsumen kini diketahui juga mengidap gangguan paru-paru akibat racun tersebut.

Namun, ini jelas tidak dapat menjadi patokan, karena penderita tersebut mengaku bahwa ia mengonsumsi popcorn microwave setidaknya dua kali sehari selama 10 hingga 12 tahun. Jika Anda makan dalam jumlah sedikit, mungkin paling aman untuk mengonsumsinya di rumah, hanya berhati-hatilah untuk menghindari gas ketika membuka kemasan popcorn tersebut.

Kentang
Kentang mungkin terlihat cukup aman, tapi apakah Anda tahu bahwa kentang sebenarnya berasal dari keluarga yang sama dari tanaman beracun Solanaceae?

Kentang memiliki risiko tertentu untuk kesehatan kita karena mengandung senyawa beracun yang dikenal dengan glycoalkaloids, yang paling mengkhawatirkan adalah solanin yang memengaruhi saraf dan sistem pencernaan, menyebabkan sakit kepala, lemas, limbung, diare dan muntah dan lain-lain.

Keracunan kentang sangat jarang terjadi, tapi hindarilah kentang yang sudah berkecambah — yang cenderung memiliki konsentrasi glycoalkaloids yang lebih tinggi — dan kentang yang telah berubah hijau. Meski warna hijau dalam kentang sendiri tidak berbahaya, hal tersebut menunjukkan bahwa kentang telah terpapar cahaya matahari, yang dapat juga mendorong tingkat solanin untuk naik di atas kadar yang aman.

Kacang
Kacang tidak hanya menjadi salah satu penyebab alergi makanan yang paling umum, tetapi juga dapat berbahaya bagi orang-orang yang tidak menderita alergi. Kacang lebih baik dihindari oleh orang-orang yang mempunyai masalah dengan ginjal atau kantung empedu karena mengandung oxalates yang dapat mengkristal dan menyebabkan batu pada ginjal dan kantung empedu.

Namun, bahkan bagi kita semua, kacang dapat beracun oleh karena kerentanan kacang terhadap jamur dan aflatoksin (karsinogen yang sangat beracun) yang dihasilkan oleh jamur yang disebut Aspergillus flavus yang menyerang kacang.

Jika Anda tidak bisa menolak untuk mengemil kacang, cobalah untuk membeli kacang yang diproduksi di daerah-daerah kering, karena risiko aflatoxins lebih rendah.
Sumber: http://id.she.yahoo.com/

11 Makanan Paling Berisiko Terkontaminasi Bakteri

Selama tidak ada masalah alergi, roti selai kacang sepertinya adalah makanan paling aman dan sehat untuk dimakan atau diberikan kepada anak. Tetapi, keracunan makanan bisa berasal dari makanan favorit dan paling bernutrisi. Centers for Disease Control (CDC) melaporkan 48 juta warga AS setiap tahun terinfeksi dengan bakteri, virus atau patogen lain yang berasal dari makanan yang tercemar.

Hampir 150 ribu orang dilarikan ke rumah sakit dan 3.000 orang meninggal dunia. Beberapa sumber mengatakan bahwa jumlah sebenarnya lebih dari yang diperkirakan CDC. Penyebaran kuman melalui daging dan unggas mencapai 30% dari keseluruhan penyebab infeksi, dan menurut Center for Science in the Public Interest (CSPI), 10 benda berisiko penyebab infeksi mencapai angka 40%. Pengolahan dan memasak dengan benar sangat disarankan karena dapat menurunkan risiko secara signifikan, tapi tidak menjamin Anda akan selalu terhindar dari kontaminasi.


1. Unggas dan daging
Unggas mentah dan daging mungkin mengandung bakteri berbahaya, seperti: salmonella, listeria, campylobacteria, and E. coli. Cara memasak yang benar akan membunuh semua bakteri tersebut. Berhati-hatilah jangan sampai bakteri menyebar di kulkas, tempat cuci piring atau meja dapur.

2. Daun-daunan hijau
Selada dan daun-daunan hijau sangatlah sehat, tapi juga rentan terhadap kontaminasi karena proses atau pengolahan yang tidak benar. Sebagian besar bakteri berada di bagian luar, cucilah beberapa kali. Salad dalam kemasan juga harus dicuci.

3. Telur
Telur bisa terkontaminasi salmonella. Simpan di lemari es dan masak sampai matang. Jangan terlalu sering mengonsumsi telur mentah atau setengah matang.

4. Tuna
Tuna mentah yang tidak disimpan di dalam lemari es dengan benar bisa menyebabkan keracunan dari bahan yang muncul dari ikan yang membusuk, yang disebut scrombotoxin. Gejala: sakit kepala, kram, mual dan kehilangan penglihatan. Kontaminasi tersebut tidak akan hilang saat dimasak.

5. Kerang
Kerang mentah bisa saja terinfeksi dengan virus norovirus, yang menyebabkan gastroenteritis atau  radang lambung dan usus, atau bisa juga terinfeksi bakteri vibrio yang merupakan bakteri berbahaya yang menyebabkan kolera.

6. Kentang
Keracunan makanan yang dikaitkan dengan umbi yang populer ini sering kali disebabkan oleh hidangan seperti salad kentang yang tidak disimpan dalam lemari es dengan baik. Kentang juga bisa terkontaminasi saat proses penanamannya. Cuci dan masak dengan baik.

7. Es krim
Wabah keracunan makanan dapat terjadi saat susu hasil pasteurisasi terkontaminasi dengan susu yang kurang atau tidak dipasteurisasi. Mesin pembuat es krim yang tidak dibersihkan secara teratur juga dapat menjadi tempat bertumbuhnya bakteri.

8. Keju
Keju bisa terkontaminasi dalam pemprosesannya, namun bahaya terbesar muncul ketika mengonsumsi keju yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi. Keju mentah bisa saja mengandung listeria atau sejenis bakteri jahat yang biasanya sangat berbahaya bagi ibu hamil.

9. Tomat
Salmonella bisa hidup pada buah mentah, namun dapat berkembang hingga berkali-kali lipat jumlahnya saat tomat dipotong dan diletakkan di lingkungan yang hangat. Simpanlah salsa atau salad tomat yang dipotong menyerupai dadu, di dalam lemari es.

10. Taoge
Lingkungan yang hangat dan lembap yang merupakan tempat yang ideal untuk menumbuhkan taoge juga sangat baik untuk menumbuhkan bakteri. CDC merekomendasikan anak-anak, orang tua atau siapa pun yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang kurang baik untuk tidak mengonsumsi taoge mentah.

11. Stroberi
Kebanyakan kasus penyakit yang berhubungan dengan stroberi berasal dari buah yang terkontaminasi oleh para petani yang sakit atau yang terkena air kotor. Keringkan stroberi secara menyeluruh dan carilah sumber perkebunan yang terpercaya untuk membeli buah ini.